REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda sepak bola Liga Primer Inggris yang pernah berjaya di eranya, EPL Masters akan menjajal Indonesia All Stars Masters, kumpulan mantan bintang sepak bola Indonesia, di Istora Senayan, Ahad (27/5).
EPL Masters yang berisikan pemain legenda Liverpool, Manchester United dan klub papan atas Inggris lainnya berjanji akan menampilkan pertandingan seru untuk disaksikan saat kontra dengan Indonesia All Stars Masters. "Melawan Indonesia All Stars Masters, ini akan menjadi pertandingan yang ketat. Tentu saja saya berharap bisa memenangkan pertandingan," kata Legenda Liverpool era 1990-an, Robbie Fowler kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/5).
Sebelum singgah di Indonesia, EPL Masters sebelumnya telah menyambangi Thailand dan Malaysia dalam ajang pertandingan yang sama. EPL Masters menampilkan 27 pemain yang terbagi dalam tiga tim berbeda, yaitu Liverpool Masters, Manchester United Masters, dan EPL All Stars Masters. Konsep pertandingan yang menggunakan lapangan indoor ini nantinya satu tim akan berisikan enam pemain utama dan tiga cadangan.
"Kami akan menyajikan permainan yang terbaik saat melawan Indonesia All Stars Masters hari Ahad nanti," ujar Legenda Manchester United, David May.
Sejauh ini, EPL Masters mengakui tidak memahami peta kekuatan skuat Indonesia All Stars Masters. Meski begitu, Legenda Liverpool John Barnes memprediksi kekuatan Indonesia tidak jauh berbeda dengan tim sepak bola dari Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand dan Malaysia.
"Sepertinya tim Indonesia memiliki peta kekuatan standard sama dengan Thailand dan Malaysia. Banyak pemain muda berbakat," prediksi Barnes.
Melihat peta kekuatan EPL Masters, salah satu pemain Indonesia All Stars Masters Yeyen Tumena, memastikan timnya akan tanding maksimal. "Ini pertandingan masters, bukan pertandingan lelucon. Meski badan (para pemain EPL Masters) sudah tambun tetapi skill bermain dan teknik luar biasa," tutur Yeyen.
Nantinya skuat Indonesia All Stars Masters akan diperkuat para pemain top tanah air, seperti Kurnia Sandi, Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto dan Nurul Huda.