REPUBLIKA.CO.ID, Perdana Menteri (PM) Mario Monti mempertimbangkan menghentikan Liga Italia dalam dua sampai tiga kompetisi mendatang. Ini menyusul skandal penyuapan dalam liga sepakbola. Otoritas Italia Rabu (30/5) kembali melakukan penggeledahan di rumah beberapa pemain, pelatih dan pengurus. Pada minggu lalu kapten Lazio, Stefano Mauri ditangkap polisi.
Sejak Piala Dunia 1982, berbagai skandal melanda dunia sepakbola Italia. Berbagai kasus penyuapan besar-besaran silih berganti. Pada 2006, skandal Toto Nero merebak, di mana Luciano Moggi dari Juventus waktu itu bisa 'memesan' wasit favorit untuk pertandingan mereka.
Baru-baru ini berbagai kasus penyuapan besar-besaran berhasil diungkap seorang jaksa dari Cremona, Italia. Skandal ini dikenal dengan sebutan 'New Last Bet'.
Awalnya muncul kecurigaan karena banyak pemain klub lokal dari Cremona tiba-tiba menyatakan sakit menjelang pertandingan. Ternyata para pemain itu diracun dengan tujuan mempengaruhi hasil pertandingan.
Dari penyelidikan terungkap bahwa kasus penyuapan di Italia melibatkan jaringan yang luas. Sekitar 33 hasil pertandingan Liga Seri A dan B di Italia diduga dimanipulasi.
Selain Stefano Mauri banyak pemain ternama lain yang terlibat skandal. Domenico Criscito dikeluarkan dari kesebelasan Italia yang akan bertanding dalam Piala Eropa mendatang. Pelatih Juventus Antonio Conte juga disebut-sebut terlibat dalam skandal.
Menurut perdana menteri Italia, penghentian liga ini diperlukan untuk memberantas sindikat penyuapan. Untuk memulai liga yang baru dan bersih.
Namun demikian, pernyataan perdana menteri Italia masih dalam batas wacana saja. "Ini bukan usul resmi dari pemerintah. Saya hanya ingin memulai wacana saja," katanya seperti dikutip berbagai media di Eropa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
