REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duel klasik antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (27/5) lalu, menyisakan pedih yang mendalam.
Pasalnya, tiga orang ditemukan tewas dan lima lainnya mengalami luka-luka di sekitar kompleks GBK tidak lama setelah pertandingan berakhir. Salah satu korban tewas yang ditemukan pertama kali adalah Lazuardi yang tergeletak di Parkir Timur depan kolam renang.
Kasubdit Tanah dan Bangunan (Tahbang) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, menjelaskan, polisi telah meringkus tujuh orang tersangka yang terlibat dalam tragedi GBK itu.
Satu orang, ungkap dia, tidak terlibat tindak pengeroyokan sementara enam lainnya turut serta melakukan pemukulan hingga tewas terhadap korban Lazuardi.
Herry menjelaskan, kejadian yang menimpa Lazuardi bermula saat laga antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung berada dalam kedudukan 2 - 1. Saat itu, seluruh pendukung klub berjuluk Macan Kemayoran bersorak-sorai merayakan kemenangan sementara klub kesayangannya di tribun penonton.
Akan tetapi, di sektor 10, seorang pemuda yang kemudian diketahui bernama Lazuardi tampak tidak senada dengan atmosfer di GBK saat itu. Dia terlihat duduk biasa saja ketika Persija Jakarta unggul 2 - 1 atas klub berjuluk Maung Bandung. Sikap Lazuardi itu sontak mengundang tanya bagi sejumlah penonton di sekitarnya.
Setelah itu, Lazuardi menggaruk-garukkan badannya yang kemudian memperlihatkan sebuah syal warna biru bertuliskan "Viking" yang ada di balik bajunya. Melihat hal itu, salah seorang penonton meneriaki Lazuardi dengan sebutan "Viking". Mereka yang mendengar teriakan tersebut lalu menghampiri orang yang disasar dan berupaya memukulinya.
Melihat reaksi penonton, Lazuardi tidak tinggal diam. Dia langsung turun keluar stadion untuk melarikan diri. Namun, upayanya tersebut tampak sia-sia lantaran sekelompok massa berhasil mendapatkannya. Mereka langsung memukuli Lazuardi hingga tewas.
Herry menjelaskan, dari pengakuan enam tersangka pengeroyokan, Riyanto mengaku memukul pelipis korban menggunakan tangan kanan sedangkan Bayu dan Abdul Rohim menendang serta memukul di bagian pada dan bahu Lazuardi.
Sementara itu, Zaenudin menjambak rambut korban dan Trio Widodo serta Bayu Prastowo melakukan pemukulan kepada Lazuardi.