REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PSMS Medan harus puas berbagi angka dari tamunya Persijap Jepara setelah kedua tim bermain 1-1 dalam lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Teladan Medan, Sabtu.
Meski bermain di hadapan publiknya sendiri, PSMS Medan cukup kesulitan menjebol gawang tim tamu. Berkali-kali gempuran yang digalang anak-anak asuh Fabio Lopez ini berhasil dihalau barisan pertahanan Persijap.
Upaya Jecky Pasarela dan kawan-kawan untuk menjebol gawang lawan, baru terwujud menit ke-35 melalui tendangan keras pemain asal Korea An Nyo Yoen dari dalam kotak penalti, hasil kerja sama yang cukup apik dengan Julio AL-Corse.
Ketinggalan satu gol, tim tamu mencoba untuk membalas dengan menerapkan permainan bola-bola panjang. Namun upaya tersebut selalu kandas di barisan pertahanan PSMS yang digalang vagner Luis, Fadly Hariri dan Syafruddin Tahar.
Hingga berakhirnya babak pertama, kedudukan 1-0 untuk PSMS Medan tetap tidak berubah.
Di babak kedua, Persijap semakin meningkatkan daya gedor dan terbukti baru satu menit babak kedua berjalan tepatnya menit ke-46, tim tamu berhasil menyamakan kedudukan 1-1 melalui kaki Made Wirahadi memanfaatkan kemelut dimulut gawang PSMS.
Di menit 78, penyerang PSMS asal Argentina Julio Alcorse berhasil menjebol gawang Persijap melalui tandukannya, namun wasit Faulur Rosy menganulir gol tersebut karena menganggap sebelumnya telah terjadi pelanggaran.
Selanjutnya kedua tim saling silih berganti melakukan serangan, namun hingga berakhirnya pertandingan, kedudukan 1-1 untuk kedua tim tetap tidak berubah.
Pelatih PSMS Medan, Fabio Lopez usai pertandingan mengakui hasil imbang tersebut bukanlah kerugian bagi timnya, meski bertindak sebagai tuan rumah. Baginya yang penting tetap bisa menambah poin demi upaya melepaskan diri dari jurang degradasi.
Namun ia menyayangkan kepemimpinan wasit Faulur Rosi yang dinilainya tidak tegas dalam memimpin jalannya pertandingan, terlebih saat wasit menganulir gol Julio menit ke-78.
"Gol itu sah, karena saya tidak melihat ada pelanggaran yang dilakukan Julio sebelum mencetak gol. Seharusnya kami bisa menang," katanya.
Sementara pelatih Persijap Sartono Anwar mengaku cukup puas dengan hasil imbang tersebut dan itu merupakan modal yang cukup baik saat melawat ke Banda Aceh melawan Persiraja.
Baginya tambahan poin demi poin sangat penting artinya untuk mengembalikan kepercayaan publik Jepara kepada timnya yang belakakngan ini sudah mulai ditinggalkan penonton saat Persijap bermain sebagai tuan rumah.
"Saat ini kami sedang dirundung malang, karena sudah ditinggalkan penonton. Ini juga tidak terlepas dari kekalahan demi kekalahan yang kami derita di kandang. Jadi satu-satunya cara agar penonton bisa kembali ramai menyaksikan kami main di Jepara nanti adalah harus bisa meraih kemenangan demi kemenangan dalam setiap pertandingan di sisa kompetisi ini," katanya.