REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Suporter Persebaya Surabaya, Purwo Adi Utomo yang tewas dalam insiden baku hantam usai laga Persebaya kontra Persija Jakarta, Ahad (3/6) malam, dipastikan meninggal dunia akibat kekurangan oksigen. Kepastian itu didapat dari hasil outopsi tim dokter dan tim identifikasi Satreskrim Polrestabes Surabaya, di RSU dr Soetomo, Ahad.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Tri Maryanto membenarkan penyebab tewasnya Bonek Mania di Stadion Gelora 10 November tersebut. Menurut Maryanto, korban yang masih duduk di kelas III SMK 5 Surabaya itu sempat terjungkal saat berdesak-desakan untuk keluar dari stadion. Purwa ikut berdesakan keluar dari stadion saat kondisi di stadion chaos akibat tembakan gas air mata petugas.
Maryanto membantah telah terjadi penganiayaan terhadap korban. Saat ditanya apakah korban memiliki riwayat penyakit jantung, Maryanto membantahnya. Menurutnya, penyebab warga Babadan Rukun IV/3 Surabaya tersebut hanya akibat kekurangan oksigen.
"Tidak ada kontak fisik antara korban dengan petugas, hasil outopsi korban meninggal akibat kekurangan oksigen saja," kata dia saat ditemui di Kamar Mayat, RSU dr Soetomo, Surabaya, Ahad malam.
Disebutkan Maryanto, pihaknya akan tetap menyelidiki kasus tersebut dengan meminta keterangan pada sejumlah pihak. Termasuk pada media yang saat itu berada di lokasi kejadian, terkait apakah korban terinjak-injak saat keluar dari stadion.
Pascaterjungkal itulah korban sempat mendapat perawatan di ruang perawatan stadion, selanjutnya langsung dirujuk ke RSU dr Soetomo. Namun sayang, nyawa korban tak tertolong. Purwo meregang nyawa dalam perjalanan saat dilarikan ke RS dr Soetomo.
Jasad korban selesai dioutopsi sekitar pukul 23.20 WIB. Selanjutnya korban langsung dibawa ke rumah duka, Babadan Rukun IV/3 Surabaya. Rencananya korban akan dimakamkan Senin (4/6) pukul 13.00 WIB.