REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Persija Ferry Paulus menanggapi ancaman mogok pemain dengan mengatakan tidak ada hal-hal yang disembunyikan oleh klub. Bagi dia kesulitan yang dialami oleh klub adalah sama dengan kesulitan yang dihadapi para pemain.
"Tidak ada yang kami sembunyikan. Kami terbuka dan selalu siap berkomunikasi dengan para pemain," ujar Ferry Paulus di Jakarta, Senin (4/6).
Hal itu dikatakan Ferry sehubungan dengan ancaman mogok pemain yang sempat terlontar dari pengurus Asosiasi Pemain Profesional Indonesia pada pekan lalu. Mereka mengancam mogok apabila klub tidak segera melunasi sebagian gaji pemain yang tertunggak.
Merespons hal itu, PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Indonesia Super League (ISL) menggagas pertemuan dengan klub-klub ISL dan APPI untuk secara bersama mencarikan solusi di tengah kesulitan yang dihadapi semua pihak dalam pertemuan di Hotel Mercure Ancol, Senin.
Presiden APPI Ponaryo Astaman dalam konferensi pers pada pekan lalu sempat mengatakan bukan mustahil jika aksi mogok pemain terjadi apabila klub yang masih menunggak gaji para pemainnya dan tak menyelesaikan kewajibannya. Ketika itu, APPI bahkan memberikan batas waktu (deadline) hingga 7 Juni mendatang.
Menanggapi ancaman itu, Ferry Paulus yang turut hadir dalam pertemuan pembahasan antara PT Liga, klub dan pemain mengatakan, bahwa kesulitan yang dihadapi pemain adalah identik dengan kesulitan klub dalam menghadapi kemelut kompetisi yang sedang terjadi.
"Kita harus saling memahami posisi masing-masing. Perlu dicatat, setelah 15 Juni nanti sepakbola Indonesia akan seperti apa. Kesulitan yang dihadapi klub, seharusnya menjadi kesulitan kita bersama-sama," ujarnya.
Setelah melakukan dialog dengan klub-klub ISL, APPI selanjutnya akan melakukan pertemuan serupa dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dan klub-klub Indonesian Premier League (IPL).