Menpora Siap Kawal Kesepakatan PSSI-KPSI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng menyambut positif islah Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Diharapkan damainya PSSI-KSPI ini akan menjadi tonggak kelahiran kembali sepak bola tanah air.

"Saya dapat terima kabar baik dari Pak Djohar Arifin (Ketua Umum PSSI) dan Pak La Nyalla Mattalitti (Ketua Umum KPSI) yang sudah capai kesepakatan. Ini langkah nyata untuk rekonsiliasi bersatunya kembali PSSI," kata Andi ketika ditemui acara 'Pelepasan Kontingen Asian Beach Games III Indonesia' di Senayan, Jakarta, Jumat (8/6).

Andi berharap polemik sepak bola nasional yang selama ini memanas berakhir damai. Liga Indonesia yang belakangan ini terbagi dua yaitu Super Liga Indonesia (ISL) dan Liga Prima Indonesia (IPL) kembali menjadi satu. Sehingga, kata Andi, nantinya tim nasional sepak bola Indonesia akan bersatu yang berisikan para pemain dari klub mana pun tanpa diksriminasi.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ditegaskan Andi mendukung sepenuhnya Memorandum of understanding (MOU) yang ditandatangani PSSI, ISL, dan KPSI di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (7/6) kemarin. "Pemerintah mendukung MoU itu dan akan mengawal agar poin-poin didalamnya dilaksanakan dengan konsisten," papar Andi.

MoU yang disepakati di Malaysia tersebut di bawah supervisi Task Force Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC) yang dipimpin Wakil Presiden AFC, Pangeran Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah dan anggota Komite Eksekutif FIFA, Dato Worawi Makudi. Turut hadir dalam acara penting itu Sekretaris Jenderal AFC, Dato Alex Soosay, Direktur Pengembangan Asosiasi FIFA Thierry Regenass, dan Direktur Pengembangan dan Hubungan Internasional/Asosiasi James Johnson, juga FIFA Manager of MAs, Marco Leal.

Sebagai bagian dari isi MoU tersebut, komite gabungan alias joint committe (JC) dari PSSI-KPSI akan dibentuk untuk membuat kompetisi liga sepak bola profesional baru untuk divisi utama. JC juga akan bekerja bersama FIFA dan AFC untuk mengevaluasi statuta dan masalah asosiasi lainnya. Empat Komite Eksekutif PSSI yang pernah diberhentikan harus dikembalikan ke posisinya lagi, yakni La Nyalla Matalitti, Toni Aprilani, Erwin Dwi Budiman, dan Roberto Rouw.

MoU juga menyepakati adanya Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengesahkan perubahan statuta PSSI. Perubahan statuta ini untuk mengakomodir kisruh seputar ketidakjelasan kompetisi dan organisasi.

Namun, Ketum PSSI, Djohar Arifin menegaskan KLB yang pada 24 September 2012 dengan peserta dan pemilik suara (voter) sesuai dengan Kongres Luar Biasa (KLB), 9 Juli 2011 di Solo, itu bukan untuk pemilihan pengurus baru. Adanya agenda menggelar KLB tersebut, Kemenpora ditegaskan Andi akan mendukung sepenuhnya.