Rabu 20 Jun 2012 19:13 WIB

Juara ISL, Sriwijaya FC Targetkan Perang Bintang

Rep: Maspril Aries/ Red: Hafidz Muftisany

Foto: Antara

Pemain Sriwijaya FC, Hilton Moreira berlatih di Stadion Jakabaring Palembang

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Sriwijaya FC masih terus memburu gelar untuk menjadi klub terbaik di kancah sepak bola Indonesia. Walau telah memastikan menjadi juara pada Liga Super Indonesia (LSI) musim kompetisi 2011/2012, ternyata gelar itu belum cukup.

Presiden klub Sriwijaya FC Dodi Reza Alex kepada Republika Rabu (20/6), mengatakan, “Masih ada satu gelar lagi yang ingin kami raih. Kami ingin menjadi juara dengan meraih gelar double winner pada musim ini, yaitu menjadi juara LSI dan sekaligus menjadi juara pada perang bintang 15 Juli nanti.”

Menurut Dodi, “Karena pada musim ini tidak ada kejuaraan Piala Indonesia maka Sriwijaya FC memburu gelar juara perang bintang melawan tim gabungan pemain terbaik dari Liga Super Indonesia sekarang.”

Sejak klub Sriwijaya FC mengikuti kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia dari divisi utama kemudian liga super, klub berjuluk Laskar Wong Kito ini sudah merasakan seluruh gelar kompetisi dan kejuaraan, 2007 meraih gelar double winner juara divisi utama dan juara Piala Indonesia. Kemudian menjadi juara Community Shiled dan juara Inter Island Cup.

“Untuk Piala Indonesia sampai saat ini Sriwijaya FC masih juara bertahan, sudah tiga kali berhasil mempertahakannya. Dan musim ini Piala Indonesia tidak dipertandingan, untuk melengkapi gelar juara Liga Super Indonesia kami masih memburu gelar juara perang bintang,” ujar Dodi reza.

Selain gelar juara perang bintang Dodi Reza optimis Sriwijaya FC bisa tampil di Liga Champions Asia (LCA) pasca rekonsiliasi antara PSSI dan KPSI yang difasilitasi AFC.

“Peluang Sriwijaya FC tampil di LCA ada karena LSI merupakan kompetisi yang diikuti 18 klub sesuai dengan statuta PSSI yang masih diakui FIFA. Jadi dampak rekonsiliasi di PSSI sangat menguntungkan Sriwijaya FC. Sebagai juara LSI kami akan mewakili Indonesia pada LCA mendatang,” tambah Dodi yang juga anggota Komisi III DPR.