REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Deltras Sidoarjo, B Tarigan, menyebutkan aksi kiper Herman Batak merupakan puncak kekesalan atas beberapa keputusan wasit yang merugikan timnya saat berlaga melawan Persib Bandung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Selasa.
"Sikap dia karena akumulasi kekesalan keputusan wasit terhadap tim kami. Meski demikian, kami anggap sikapnya sudah di luar kontrol," kata B. Tarigan kepada wartawan usai pertandingan.
Pada pertandingan itu, Herman dikenai kartu merah setelah menyerang wasit Novari Iksan pada menit ke-52. Pertandingan sempat terhenti sekitar tujuh menit sebelum akhirnya Deltras melakukan pergantian kiper memasukkan Wahyudi setelah menarik striker Budi Sudarsono.
Tarigan mengatakan bahwa dirinya tidak menginstruksikan pemainnya untuk melakukan protes karena percuma. Namun, sikap protes para pemainnya adalah hal wajar.
Sejak awal, kata dia, timnya menjaga permainan tetap fair. Namun, kenyataan di lapangan beberapa keputusan pengadil membuat para pemainnya terpancing dan protes. "Saat kejadian itu dia sudah tidak bisa dikontrol meski sejak awal saya pesan untuk tidak terpancing," katanya.
Tarigan mengaku kecewa dengan beberapa keputusan wasit. Seperti peluang pertama Budi Sudarsono yang dijatuhkan di kontak penalti, wasit tidak memberikan penalti. Kedua saat Tonny Sucipto handsball juga tidak berbuah penalti. "Kami kecewa sekali, namun percuma bikin laporan," katanya.