REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Pelatih Persema Slave Radovski lebih memilih untuk fokus pada "recovery" mental pemain ketimbang latihan fisik sebelum menghadapi Arema FC di Stadion Gajayana, Rabu (4/7).
"Sebenarnya kami mempunyai waktu dua hari untuk latihan usai menjamu PSM Makassar (1/7), namun kemarin (Senin, 2/7) latihan kami tiadakan agar pemain bisa merecovey mental tandingnya, sebab saat menjamu PSM, emosi pemain tak terkontrol," tegas Slave Radovski, Selasa (3/7).
Slave menyadari, dengan kondisi saat ini, pemain memang sulit untuk berkonsentrasi dan semangat, bahkan pemain seprofesional apa pun akan sulit berkonsentrasi penuh.
Ia mengakui, sejak pemain mogok bertanding melawan Persija Jakarta (25/6), jadwal latihan yang telah disusun menjadi berantakan termasuk ketika menjelang menjamu PSM yang hanya latihan dua kali, padahal waktu yang dimiliki cukup panjang, yakni hampir sepekan.
Menyinggung absennya kapten Persema, Bima Sakti, akibat akumulasi kartu pada laga derby Malang melawan Arema, Slave mengaku, kecewa. Sebab, Bima yang digadang-gadang mampu meredam emosi rekan-rekannya ketika di lapangan, ternyata harus absen.
Berbeda dengan Persema, masalah yang dihadapi Arema FC justru faktor kelelahan pemain usai laga tandang ke kandang Persijap Jepara, Sabtu (30/6) yang berakhir dengan skor 0-1.
Hanya saja pelatih Arema FC Dejan antonic menilai, secara umum fisik pemain cukup baik dan siap menghadapi Persema. Meski pemainnya kelelahan, ia berharap anak asuhnya tetap bermain maksimal agar target "runner up" dalam kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) bisa terwujud.