REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Keputusan majemen Tottenham Hotspur menjadikan Andre Villas-Boas sebagai pelatih merupakan pilihan penuh risiko. Itu lantaran Villas Boas sebelumnya diberhentikan Roman Abramovich ketika menangani Chelsea. Jasanya tidak lagi diperpanjang karena terlibat pertengkaran dengan pemain senior the Blues di ruang ganti pemain.
Karena itu, mantan pelatih timnas Inggris Glenn Hoddle sangat terkejut dengan keputusan bos Spurs, Daniel Levy menunjuk Villas Boas. Menurut Hoddle yang pernah membela Spurs pada era 1970-an hingga 1980-an, pelatih berkebangsaan Portugal itu tidak pantas menangani Spurs.
Villas Boas dilaporkan telah menandatangani kontrak selama tiga tahun untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Harry Redknapp, yang mengundurkan diri bulan lalu. “Saya tidak yakin jalan yang diambil oleh klub. Penunjukan dia sedikit banyak berisiko karena buktinya banyak hal tidak berjalan baik selama dia berada di Chelsea,” cetusnya kepada ESPN, Rabu (4/7).
Ia menilai, lebih baik Villas Boas pergi dari hingar bingar Liga Primer Inggris untuk sementara waktu. Kalau dirasa memori publik sudah mulai lupa, maka ia bisa kembali menangani klub di Inggris. “Saya pikir lebih baik baginya untuk pergi dan menemukan diri sendiri sebelum ia berkeping-keping di sepak bola Liga Primer Inggris,” katanya.
Meski begitu, Villas Boas sudah terlanjur mendapat kepercayaan dari manajemen Spurs. Ia mendapat alokasi belanja besar dengan dana senilai 100 juta poundsterling alias Rp 1,46 triliun dengan tujuan bisa mendatangkan banyak pemain top ke White Hart Lane.
Baru-baru ini ia sudah mendapatkan bek tangguh Ajax Amsnterdam Jan Vertongen dan gelandang serang Swansea City, Gylfi Sigurdsoon. Ia juga tengah mengincar penyerang Porto, Hulk yang saat ini juga dibidik Chelsea.
Manajemen klub sudah menjanjikan Villas Boas bonus senilai 500 ribu poundsterling atau setara Rp 7,3 miliar jika mampu membawa Spurs lolos ke babak Liga Champions 2013/2014. Sedang jika mampu mempersembahkan trofi Liga Primer Inggris, guyuran bonus yang didapatkan bisa tiga kali lipat atau sebesar Rp 21,9 miliar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
