REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Hancur sudah mimpi Chelsea untuk memiliki stadion baru. Klub berjuluk The Blues itu gagal mendapatkan lahan setelah kalah dari konsorsium Malaysia.
Pada Mei lalu, klub London barat itu memaparkan proposal rencana pembangunan stadion barunya. Roman Abramovich, pemilik Chelsea asal Rusia, ingin mengubah pembangkit listrik Battersea di tepi sungai Thames menjadi stadion berkapasitas 60.000 tempat duduk.
Chelsea tetap mempertahankan empat cerobong asap yang menjadi ikon pembangkit listrik Battersea. Dengan stadion di atas lahan seluas 39 hektar, Abramovich berharap bisa mendapatkan keuntungan besar dari penjualan tiket pertandingan seperti Manchester United dan Arsenal.
Tapi sayang, Chelsea harus mengubur mimpinya untuk memiliki stadion di pinggir sungai Thames. Konsorsium Malaysia yang berhasil memenangkan tender penjualan lahan tersebut dengan nilai 400 juta poundsterlinga. Mereka berencana membangun 3.500 unit rumah dan pusat perkantoran dengan stasiun kereta yang menghubungan jalur utara.
Bagi Abramovich, ini kali kedua dirinya kalah dalam memperebutkan lahan untuk membangun stadion baru. Taipan asal Rusia ini sebelumnya gagal memperluas Stadion Stamford Bridge karena gagal membeli kembali hak kepemilikan tanah dari kelompok suporter 'Chelsea Pitch Owners'.
| Pos | Team | Main | Menang | Seri | Kalah | Gol | -/+ | Poin |
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 |
Arsenal
|
0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 2 |
Aston Villa
|
0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 3 |
Chelsea
|
0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 4 |
Everton
|
0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 5 |
Fulham
|
0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
Ikuti Whatsapp Channel Republika