REPUBLIKA.CO.ID, Sekarang, Keluarga Thohir tak hanya identik dengan bola basket. Setelah mengelola tim basket Satria Muda, Indonesia Warriors, dan membeli sebagian saham klub NBA Philadelphia 76ers, Keluarga Thohir merambah ke olahraga nomor satu di dunia, sepak bola.
Keluarga Thohir akan menjadi pemilik bersama klub sepak bola DC United yang berlaga di Liga Sepak Bola AS, Major League Soccer (MLS). Pengambilalihan saham klub bermarkas di Washington ini dilakukan oleh Erick Thohir bersama Jason Levien yang juga memiliki bagian saham di klub Sixers.
Seperti diberitakan ESPN, Erick dan Levien siap mengambil alih sebagian saham DC United. Keduanya akan menjadi partner baru Will Chang, pria yang telah lama menjadi pemilik DC United. Selain memiliki DC United, Chang juga berada dalam dewan klub Major League Soccer, San Francisco Giants.
DC United telah memenangi MLS Cup sebanyak empat kali (1996, 1997, 1999 dan 2004). Menurut sumber ESPN, CEO Kevin Payne, akan tetap mengelola DC United meskipun keluarga Thohir dan Levien sudah memiliki saham di klub ini.
Masih lewat sumber ESPN, kedua pemilik baru DC United ini akan berusaha membangun markas klub yang lebih representatif. Penyediaan stadion disebut-sebut sebagai prioritas utama pemilik baru.
DC United yang saat ini berada di puncak Wilayah Timur MLS, bermain di Stadion Robert F Kenedy (RFK) sejak 1996. Sudah sejak lama DC United mencari kandang yang lebih representatif ketimbang Stadion RFK yang multi fungsi. Sejak dahulu stadion ini digunakan untuk pertandingan American Footbal dan bisbol.
Alhasil kondisi rumput tak prima saat digunakan untuk laga sepak bola. Sisi bisnis menjadi pertimbangan lain. Jika memiliki stadion sendiri, DC United lebih leluasa menjalin kerjasama bisnis dengan sponsor serta makin dekat dengan fans klub.
Keluarga Thohir belum mengeluarkan komentar terkait pengambilalihan sejumlah saham DC United ini. Sebab pihak MLS baru akan menggelar konferensi pers pada 10 Juli pekan depan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
