Kamis 12 Jul 2012 09:40 WIB

Perwakilan AFC Hadiri Pertemuan Komite Bersama PSSI

PSSI
Foto: Antara
PSSI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim investigasi Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) akan turut menghadiri pertemuan Komite Bersama (Joint Committee) PSSI yang digelar di Jakarta, Kamis (12/7).

"Ketua Komite Asosiasi dan Hubungan Internasional AFC James Johnson sebagai perwakilan tim investigasi AFC bakal hadir dalam rapat itu. Beliau sudah datang pada Rabu malam," ujar anggota Joint Committee (JC) Joko Driyono di Jakarta, Kamis.

Joko mengatakan, pertemuan tersebut semula akan digelar di Hotel Grand Melia, namun kemudian dipindahkan ke Hotel Le Meridien dan rencananya akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB.

Ketika ditanya mengenai agenda apa yang akan dibahas dalam pertemuan perdana tersebut, Joko belum bisa memerincinya meski tujuannya jelas adalah melakukan langkah-langkah untuk mengatasi kekisruhan soal organisasi PSSI berikut dualisme kompetisi yang terjadi sejak era kepemimpinan Djohar Arifin.

"Itu adalah pertemuan pertama kami sebagai JC. Mungkin pertemuan itu sebagai ajang perkenalan sebelum menjalankan program dan tugas-tugas ke depannya," jelas Joko Driyono.

Sebagaimana diketahui, menyusul terjadinya kasus dualisme organisasi dan kompetisi tersebut, tim Task Force FIFA/AFC telah memerintahkan pihak-pihak yang bertikai untuk membentuk tim Joint Committee sehingga dibuatnya Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) di Kuala Lumpur pada 7 Juni lalu.

MoU tersebut ditandatangani oleh tiga pihak yakni Djohar Arifin selaku ketua umum PSSI hasil Kongres Solo 9 Juli 2011, Joko Driyono selaku CEO PT Liga Indonesia selaku pengelola kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan La Nyalla Mattalitti sebagai ketua umum PSSI hasil Kongres Luar Biasa 18 Maret 2012.

Sesuai isi MoU tersebut, JC beranggotakan delapan orang terdiri atas masing-masing empat perwakilan dari PSSI Djohar Arifin dan empat dari kepengurusan PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti tempat bernaung PT Liga Indonesia.

Secara yuridis organisasi, JC merupakan badan yang berwenang mengambil alih seluruh tugas dan kebijakan terkait dengan organisasi PSSI sejak ditandatanganinya MoU tersebut dan salah satu tugasnya adalah mempersiapkan kongres pada bulan September mendatang untuk mengakhiri kekisruhan.

Dari PSSI pimpinan La Nyalla, empat orang anggota JC adalah Joko Driyono, Hinca Pandjaitan, Djamal Aziz, dan Togar Manahan Nero. Sedangkan dari kubu Djohar Arifin adalah Tri Goestoro, Catur Agus Saptono, Widjajanto, dan Todung Mulya Lubis.

Semula empat tim JC dari PSSI adalah Catur Agus Saptono, Widjajanto, Todung Mulya Lubis dan Saleh Mukadar. Namun belakangan Tri Goestoro disebut-sebut sebagai anggota JC (pengganti Saleh Mukadar) meski pergantian itu tidak diumumkan secara resmi oleh pihak Djohar Arifin.

Sejatinya JC beroperasi sejak deadline FIFA 15 Juni 2012 lalu. Sebab, MoU PSSI itu sendiri menunggu restu FIFA untuk dijalankan dan dikawal ketat oleh tim investigasi AFC. Namun seiring bungkamnya FIFA, tim investigasi akhirnya menggelar rapat perdana JC dan sangat dimungkinkan Johnson membawa "kabar penting" mengenai nasib PSSI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement