REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dendam Andres Villas-Boas kepada pemilik Chelsea, Roman Abramovich sepertinya sulit terobati. Setelah di PHK Abramovich dari kursi pelatih the Blues, Villas-Boas ternyata menyimpan kesumat kepada taipan asal Rusia tersebut.
Pelatih asal Portugal berpendapat, pemecatan dirinya tidak adil dan ia mengakui bakal sulit melupakan keputusan tersebut. Pasalnya, ia diberhentikan meski baru menukangi Chelsea selama sembilan bulan. Villas-Boas pun menyebut Abramovich sebagai seorang pria yang tidak bisa memegang janjinya.
“Saya menghormati keputusan dari pemilik Chelsea, tetapi saya tak akan pernah bisa menerima pemecatan itu,” kata Villas-Boas kepada the Guardian.
Mantan pelatih Porto itu menyentil Abramovich sebagai orang yang tidak memiliki komitmen jelas. “Saya sampaikan kepadanya, dia telah memberhentikan saya ketika ia sudah begitu banyak terlibat sejak awal merekrut saya (dari Porto). Dan ia (ternyata) yang ingkar janji."
“Lantas apa alasan yang diberikannya kepada saya? Saya tak terlalu yakin kalau saya bisa membuat publik menerimanya,” imbuh dia.
Meski belum bisa menghapus dendam, Villas-Boas ingin membuka lembaran baru setelah ditunjuk sebagai manajer Tottenham Hotspur. Ia sesumbar, di bawah asuhannya, skuat Lilywhite akan meraih trofi musim ini. Mantan asisten Jose Mourinho itu mengutarakan, telah belajar dari kesalahan saat membesut Chelsea dan siap mengubah Spurs menjadi klub kompetitor tangguh di Liga Primer Inggris maupun Eropa.
“Ini adalah proposisi yang saya ajukan kepada pemain pada hari pertama kami bertemu. Kita harus melihat, entah itu realistis atau tidak,” ujarnya mengakhiri.