REPUBLIKA.CO.ID, Inggris mungkin terpaksa harus mengerahkan ribuan tentara tambahan selama Olimpiade London, setelah timbul masalah soal pengaturan keamanan hanya dua minggu sebelum Olimpiade.
Sekitar 23,700 petugas keamanan sebelumnya sudah direncanakan untuk melindungi semua venue dalam operasi keamanan terbesar Inggris di masa damai, dengan 13,500 personil militer disiapkan untuk diturunkan.
Tapi kini, Inggris menyiagakan 3500 tentara tambahan setelah perusahaan sekuriti terbesar di dunia G-4-S mengatakan mungkin tidak mampu menyediakan 10,400 petugas keamanan seperti yang dijanjikan sebagai bagian dari deal bernilai 284 juta pound.
Baru minggu lalu, perusahaan tersebut menyatakan yakin tentang persiapannya untuk Olimpiade. Karena tiba-tiba membutuhkan ribuan tentara tambahan, sejumlah tentara yang baru kembali dari Afghanistan kini harus ditugaskan lagi di front yang berbeda.
Ini diumumkan menyusul kekhawatiran selama berbulan-bulan bahwa para offisial, atlit dan fans mungkin harus menunggu berjam-jam ngantri untuk pemeriksaan imigrasi di bandar udara Heathhrow London.
Ribuan atlit dan offisial diperkirakan akan mulai berdatangan di London akhir pekan ini sebelum Olympic Village dibuka pada Senin. Dan sekuriti bukan satu-satunya masalah yang dihadapi panitia Olimpiade.
Inggris sudah menghabiskan sekitar 9 milyar pound untuk Olimpiade dan banyak perhatian akan tertuju pada bagaimana London dapat mengatasi arus pengunjung yang begitu banyak, empat tahun setelah Olimpiade Beijing menampilkan bandar udara dan infrastrukturnya yang baru.
Jalan raya utama dari bandara Heathrow ke London ditutup, menimbulkan kemacetan lalu lintas setelah ditemukan retak-retak berpotensi menimbulkan kecelakaan di jalan layangnya. Perbaikan kini sedang dilakukan.