REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim Arema FC menargetkan kemenangan dengan melibas tamunya, Bontang FC, demi posisi tiga besar klasemen Liga Primer Indonesia (LPI) 2011-2012.
Pelatih Arema FC Dejan Antonic di Malang, Selasa, mengakui, kemenangan menjadi target mutlak yang tak bisa ditawar-tawar lagi untuk "Singo Edan" pada laga pamungkas menjamu Bontang FC di Stadion Gajayana (17/7).
"Selain agar bisa finis di posisi ketiga, kami juga ingin menutup kompetisi ini dengan manis, apalagi kita main di hadapan publik sendiri, maka harus maksimal dan bisa mempersembahkan yang terbaik bagi warga Malang," katanya.
Hanya saja, katanya, faktor nonteknis kembali harus diterima "Singo Edan" saat melakoni laga pamungkasnya menjamu Bontang FC, sebab LPIS memutuskan lima pemain Arema tak boleh bermain, yakni Irfan Raditya, Hermawan, Marko Krasic, Andrew Barisic, dan TA Musafri.
Padahal, surat keputusan pelarangan lima pemain Arema itu tertulis untuk pertandingan 30 Maret 2012, tapi diberlakukan kembali saat menjamu Bontang FC.
"Ini kan aneh, kompetisi profesional kok seperti ini," katanya.
Dengan adanya surat dari LPIS itu, katanya, mau tidak mau dirinya harus menurunkan pemain pelapis, meski dengan kondisi apa adanya, bahkan sudah menjadi terbiasa dengan kondisi seperti itu selama enam bulan terakhir ini.
Dejan mengakui, dalam laga pamungkas, anak asuhnya harus mewaspadai permainan Bontang FC yang dianggap akan tetap berbahaya, meski jarang menggelar latihan sebagai dampak pemain yang belum menerima gaji hampir tujuh bulan.
"Kami juga mengkhawatirkan kepemimpinan wasit yang tidak adil, sebab ketika dijamu Bontang FC, kami kalah 2-1. Kekalahn itu bukan karena permainan yang tidak bagus, tapi semata-mata karena kepemimpinan wasit yang sangat merugikan Arema," katanya.
Laga lawan Bontang FC tersebut merupakan laga tunda karena pada putaran pertama (Maret), Bontang FC dua kali tidak datang ke
Malang untuk melakoni pertandingan. Namun, saat itu Arema tidak diberikan kemenangan WO.
sumber : Antara