REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Joint Committe (JC) PSSI Todung Mulya Lubis, menegaskan bahwa JC yang merupakan tim bentukan Task Force AFC tidak berwenang soal Tim Nasional.
"Jadi saya tegaskan kalau pembentukan dan pengelolaan timnas Indonesia itu bukan wewenang dari JC. JC hanya menjalankan tugas dan rapat terkait dengan poin-poin yang ada di dalam MoU yang telah
disepakati antara KPSI dan PSSI beberapa waktu lalu," kata Todung dikutip dari Humas PSSI, Sabtu.
Menurut pengacara kondang yang juga Ketua Komite Etik PSSI, Joint Committee PSSI ini memiliki kewenangan hanya terbatas pada empat hal, dan sama sekali tidak memiliki wewenang terhadap timnas Indonesia.
Ia mengatakan, MoU antara KPSI dan PSSI yang dibuat di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 Juni 2012 silam, atas kesepakatan antara Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI).
Mou itu berisikan tentang pembahasan terkait Liga Profesional, pengembalian empat anggota Exco, revisi Statuta PSSI, dan persiapan kongres PSSI untuk amandemen statuta.
Sebelumnya, Manajer klub Pelita Jaya, Lalu Mara Satriawangsa, pihaknya harus menunggu arahan dari JC sebelum memutuskan apakah bisa atau tidak melepas dua pemainnya tersebut untuk memenuhi panggilan timnas.
Dua pemain itu adalah Greg Nwakolo dan Victor Igbonefo. "Jadi sekali lagi saya tegaskan, JC sama sekali tidak punya kewenangan untuk urusan timnas," kata Todung.
Ketua Umum PSSI hasil Kongres Luar Biasa La Nyalla Mahmud Mattalitti juga memperingatkan Ketua PSSI Djohar Arifin untuk menaati keputusan Joint Committee (JC) PSSI, di antaranya bersepakat untuk mengambil alih pengelolaan Timnas Indonesia oleh JC.
Penegasan tersebut disampaikan La Nyalla, Jumat, menyusul rencana pemanggilan pemain klub Liga Super Indonesia (ISL) oleh PSSI Djohar untuk memperkuat Timnas U-23 plus dalam laga hiburan menghadapi Everton di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pekan depan.
"Saya tegaskan, saudara Djohar jangan terus-terusan merusak klub dan stakeholder sepakbola. Sudah ada kesepakatan di JC bahwa Timnas akan langsung di bawah kontrol JC sehingga nanti JC yang akan menentukan siapa pelatih dan ofisialnya. Selanjutnya pelatih akan memanggil pemain-pemain terbaik, baru nantinya klub-klub ISL akan melepas pemainnya," urai La Nyalla dalam siaran persnya, Jumat malam.