REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laga persahabatan Tim Nasional Indonesia melawan Valencia di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/8) menjadi laga terakhir Bima Sakti.
Pemain Veteran ini tidak akan lagi membela Tim Merah Putih dan ingin fokus membela klub-nya. Pengunduran dirinya itu bukan lantaran ia kecewa dengan hasil kekalahan lima gol tanpa balas dari Valencia. Namun lantaran usianya yang sudah menginjak 36 tahun.
Ia ingin memberikan kesempatan kepada pemain lainnya yang lebih muda untuk membela timnas. "Ini adalah laga terakhir saya. Masih banyak pemain muda yang mempunyai talenta hebat untuk membela timnas," kata Bima usai pertandingan.
Bima mengatakan, dirinya kini akan fokus membela Persema Malang dan mengaku akan mengakhiri karir d klub berjuluk Laskar Ken Arok tersebut. Bima pun mengaku sudah memikirkan hal tersebut saat menjalani pemusatan latihan beberapa hari lalu.
Pemain yang juga pernah membela PSM Makassar ini pun berharap agar permasalahan dualisme kompetisi di Indonesia dapat segera berakhir. Sebab jika hal itu terus berlangsung, akan merugikan para pemain Indonesia.
Maklum, untuk dapat bergabung ke timnas saat ini, ada sejumlah pemain ISL yang mendapatkan kecaman dari masing-masing klub-nya. Meski begitu, Bima sangat menyambut baik para pemain ISL seperti Bambang Pamungkas dan Firman Utina yang mau bergabung ke timnas meski menimbulkan polemik di klub mereka masing-masing.
Ia melihat bahwa kedua pemain itu memang memiliki niat besar untuk membawa kemajuan di tubuh sepak bola Indonesia, khususnya di timnas. "Saya pun yakin keduanya (Bepe dan Firman) dapat menjadi pahlawan sepak bola bagi Indonesia," tandas Bima.