REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepengurusan PSSI hasil Kongres Luar Biasa (PSSI-KLB) akan menyiapkan tim nasional untuk mewakili Indonesia ke turnamen Piala AFF yang akan berlangsung pada November mendatang.
"Kita dari PSSI hasil KLB yang didukung 442 klub, saya sudah perintahkan kepada saudara Djoko Driyono untuk membentuk Timnas untuk menghadapi Piala AFF," ujar Ketua Umum PSSI-KLB La Nyalla Mattalitti kepada wartawan saat menggelar buka puasa bersama para yatim piatu di Jakarta, Ahad (5/8). Hal itu dikemukakan La Nyalla sehubungan dengan sikap Joint Committee (JC) dari kubu PSSI Djohar Arifin yang tak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan urusan-urusan yang sudah parah di PSSI.
Dikatakan La Nyalla, sebenarnya sejak dari awal dirinya tidak mau menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di hadapan FIFA dan AFC pada 7 Juni lalu.
"Saya menyesal. Nyatanya sampai detik ini apa yang saya khawatirkan pada 7 Juni ternyata semua terbukti, sampai saat ini tidak ada Joint Committee dari kubu PSSI beritikad untuk menyelesaikan urusan-urusan yang sudah parah di PSSI," ujarnya.
"Tetapi karena ada lobi-lobi para petinggi FIFA, petinggi AFC, dan teman-teman saya sendiri yang memberikan pandangan kepada saya, bahwa sampai saya menandatangani itu semuanya hanya satu; ingin menyelamatkan sepakbola Indonesia agar jangan di-suspend waktu itu," ujarnya.
Dengan melihat tingkah polah anggota JC dari kubu PSSI Djohar yang memutarbalikkan fakta seakan-akan JC dari kubu PSSI-KLB yang mengulur-ulur waktu, La Nyalla menegaskan bahwa pihaknya harus melakukan tindakan nyata.
"Kita sudah tidak usah takut di-suspend. Kita tidak perlu lagi takut melanggar ini dan itu. Insya Allah kita (PSSI-KLB) akan dilegitimasi oleh FIFA," ujarnya.