REPUBLIKA.CO.ID, MALANG---Pencairan gaji pemain Persema yang dijanjikan konsorsium Liga Primer Indonesia atau LP) sebelum Lebaran telah terealisasi, namun hanya 20 persen dari nominal gaji satu bulan.
Sekretaris Persema Eka Anantha Sidharta, Sabtu, mengakui, gaji pemain yang ditransfer konsorsium memang belum sesuai harapan para pemain, karena hanya sebesar 20 persen dari gaji setiap bulan.
"Gaji itu sudah ditransfer awal pekan ini, namun besarannya belum seperti yang diharapkan pemain sebesar 100 persen dari seluruh gaji yang belum dibayarkan selama empat bulan (April-Juli)," katanya.
Gaji pemain tersebut langsung ditransfer ke rekening masing-masing pemain oleh konsorsium dan manajemen hanya diberi tahu saja.
Ia mengakui kondisi konsorsium sendiri saat ini masih kesulitan keuangan. Oleh karena itu, pemain diminta untuk tetap bersyukur dan bersabar, sebab konsorsium masih mau mencairkan gaji mereka, meski hanya 20 persen dari satu bulan gaji.
Eka mengemukakan, sejak April hingga Agustus, gaji yang diterima pemain baru 40 persen dari gaji satu bulan. Sedangkan sisa 60 persen daji satu bulan dan tiga bulan gaji utuh, pihaknya belum tahu kapan akan dibayarkan oleh konsorsium.
"Kami akan terus berupaya membantu pemain untuk mendapatkan hak-haknya dari konsorsium, apalagi pemain sudah menuntaskan semua kewajibannya dan menuntaskan kompetisi dengan baik," tegasnya.
Meski sudah ada pencairan gaji sebesar 20 persen dari satu bulan gaji, pemain yang direkomendasi untuk dtetap dipertahankan pada musim depan oleh pelatih Slave Radovski tetap tidak mau menjalani latihan rutin.
Menanggapi hal itu, manajer Persema Asmuri mengatakan, dirinya tidak bisa berbuat banyak atas sikap para pemain tersebut. "Walaupun gaji mereka sudah cair 20 persen, saya merasa kalau mereka tetap tidak akan mau latihan, sebab mereka sudah terlanjur kecewa," tegasnya.
Namun demikian, lanjutnya, pihaknya akan tetap emlakukan langkah-langkah persuasif pada September mendatang dengan tujuan untuk menjalani program latihan rutin sebagai persiapan kompetisi musim depan.
Seretnya aliran gaji pemain tersebut berdampak buruk terhadap prestasi tim berjuluk Laskar Ken Arok tersebut. Akibat tidak lancarnya gaji, pemain pernah memilih mogok beratnding melawan Persija Jakarta, sehingga Persema dinyatakan kalah WO dan poinnya dikurangi tiga.
Dampak dari kalah WO dan pengurangan tiga poin tersebut, Persema yang beberapa pekan sempat berada di posisi ketiga, akhirnya melorot jauh dan finish diurutan kedelapan klasemen LPI 2011-2012 dari 12 kontestan.