REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Tito Vilanova akan memimpin Barcelona saat melalui 'wilayah asing' pada musim mendatang. Musim ketika tim Katalan tersebut berupaya mengembangkan diri setelah melalui empat tahun penuh kesuksesan di bawah asuhan Pep Guardiola.
Tekanan akan meningkat saat pelatih yang belum populer ini mewarisi 14 gelar dalam empat musim. Bayang kesuksesan yang ditinggalkan oleh kolega sekaligus rekannya itu.
Ia memasuki musim baru dengan tekad mencari cara untuk membendung Real Madrid. Rival abadi yang menyelesaikan musim lalu dengan keunggulan sembilan poin atas Barcelona saat tim ibukota itu menjadi juara Liga Spanyol.
Vilanova berlatih sebagai pemain muda bersama Guardiola di klub tersebut. Itu sebelum jalan hidup yang berbeda memisahkan kedua sosok itu. Sebagai pemain, Guardiola mengecap begitu banyak kesuksesan, sebelum keduanya kembali bersatu pada 2007 dan melatih tim Barcelona B.
Setahun kemudian Vilanova menjadi asisten Guardiola ketika ia melatih tim pertama. Era emas dalam sejarah klub itu pun dimulai.
Pembuktian Tito
Penunjukan Vilanova adalah salah satu cara klub tersebut memperlihatkan proses keberlanjutan. Keberlanjutan yang terwujud dengan menanamkan gaya permainan operan yang unik di semua level.
Berapa banyak Vilanova terlibat dalam kesuksesan Barcelona selama empat tahun terakhir sulit untuk diukur. Namun, sekarang telah tiba waktu bagi dirinya untuk tampil ke permukaan guna membuktikan diri.
Sejauh ini satu-satunya penambahan dalam tim mereka adalah kembalinya Jordi Alba dari Valencia. Alba diboyong dengan biaya transfer sebesar 14 juta euro.
Alba dilepas oleh klub sebagai pemain muda. Dia meneruskan tren dalam beberapa tahun terakhir di mana Cesc Fabregas dan Gerard Pique juga kembali setelah berkembang di klub lain.
Satu pemain yang pergi adalah Seydou Keita. Dikagumi oleh Guardiola karena merupakan pemain serba bisa, gelandang asal Mali itu telah pergi untuk bermain di Cina. Kepindahan Keita menjadi masalah tersendiri bagi Vilanova yang kesulitan untuk mencari penggantinya.