REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Tim nasional (timnas) U-22 terus melakukan persiapan menjelang laga melawan timnas Malaysia U-22 pada ajang SCTV Cup. Pada sesi latihan di Lapangan C Senayan, Jakarta, Sabtu (1/9), skuat Garuda Muda fokus mengasah kemampuan dalam hal mekanisme permainan. “Kesalahan lebih sering saat berganti sistem, dari menyerang menjadi bertahan. Sebaliknya juga begitu. Jadi, kekurangan ini perlu diminimalisasi,” kata asisten pelatih, Liestiadi, seusai sesi latihan, Sabtu (1/9).
Perbaikan mekanisme permainan salah satunya dilakukan dengan meningkatkan kemampuan transisi para pemain. Transisi maksudnya, perpindahan strategi dari keadaan menyerang menjadi bertahan. Liestiadi mengatakan, latihan itu menjadi salah satu fokus yang kini ditingkatkan skuat Garuda Muda. Menurutnya, pemain sering merasa gugup dan mengalami kesalahan dalam dinamika permainan.
Liestiadi mengakui, beberapa pemain Indonesia memang terlihat lebih unggul dalam hal kecepatan dibanding pemain tim lain. Namun, itu semua akan sia-sia jika tidak ada kerja sama tim yang baik. Liestiadi beralasan, sepak bola adalah permainan tim bukan individu. Liestiadi juga mengkritisi mental pemain yang sering gugup kala mendapatkan serangan balik.
Seperti diketahui, timnas yang diarsiteki Aji Santoso telah memulai pemusatan latihan pada Senin (27/8). Sejumlah bentuk latihan juga telah dilakukan untuk mematangkan persiapan melawan Malaysia. Pada beberapa sesi latihan pertama, skuat Garuda Muda difokuskan untuk mempertebal kemampuan bertahan. Alasannya, komunikasi Andik Vermansyah dan kawan-kawan di lini belakang dinilai belum kompak.
Timnas U-22 akan meladeni Malaysia U-22 pada 9 September 2012 di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Selain sebagai laga persahabatan, laga ini sangat diperlukan sebagai persiapan menghadapi SEA Games 2013 mendatang. Selain timnas U-22, timnas senior juga akan mendapatkan kesempatan bertanding melawan timnas Korea Utara satu hari berselang.