Kamis 13 Sep 2012 14:31 WIB

Menpora: Konflik Sepak Bola Nasional Jangan Dibawa ke PON Riau

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Djibril Muhammad
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Kisruh sepak bola yang selama ini terjadi di tanah air ternyata merembet hingga pertandingan sepak bola di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng pun menyayangi hal ini. 

"Konflik sepak bola nasional jangan dibawa-bawa ke PON (Riau)," kata Andi ketika ditemui di Kompleks Sport Centre Rumbai, Pekanbaru, Riau, Kamis (13/9).

Andi mengimbau soal kisruh kepengurusan dualisme Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga dualisme liga dan tim nasional, sebaiknya diselesaikan sesuai dengan aturan. Jadi, kata dia, persoalan carut marut sepak bola nasional tidak perlu merembet ke area lain. 

Sebagaimana diketahui, penyelenggaraan pertandingan sepak bola dan futsal di PON Riau akibat penarikan perangkat pertandingan yang dilakukan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin.

Berdasarkan Surat Keputusan tertanggal 7 September 2012 lalu, PSSI melakukan penarikan perangkat pertandingan sepak bola yang ada di Inhu, Kuansing, dan Kampar serta futsal di Indragiri Hilir. Tak hanya wasit dan asistennya tapi juga pengawas pertandingan. Total perangkat pertandingan itu ada 48 orang. 

Adapun pemicu dari penarikan ini adalah ketidaksepakatan PSSI atas putusan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI). Sebelumnya, BAORI memutus tiga kontestan cabang olahraga sepak bola terkait dualisme Jambi, Kalimantan Timur, dan Jawa Barat.

Dalam putusannya, BAORI menetapkan Kalimantan Timur play off lawan Kalimantan Selatan pada 2 September 2012 setelah banding Kaltim di BAORI usai didiskualifikasi PSSI Pusat akibat memakai dua pemain profesional dikabulkan. Tapi, saat playoff, Kalimantan Selatan absen maka Kalimantan Timur didaulat tampil di babak penyisihan Grup C.

Putusan selanjutnya adalah terkait dualisme tim Jambi. BAORI menetapkan tim Bujang Nasril yang berhak tampil di PON. Tapi PSSI selaku pelaksana pertandingan sepakbola memainkan tim milik Mardi Alfyan karena loyal dengan kepengurusan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin. Terakhir, BAORI memutus tim Jawa Barat bentukan pimpinan Pengprov PSSI Jabar Toni Apriliani yang tampil. Tapi, panitia menggelar pertandingan dengan tim milik Bambang Sukowiyono. 

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 7 5 2 0 7 5 17
2 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 7 4 3 0 10 7 15
3 Bali United Bali United 7 4 2 1 12 6 14
4 Persib Bandung Persib Bandung 7 3 4 0 13 6 13
5 PSM Makassar PSM Makassar 7 3 3 1 9 5 12
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement