Selasa 25 Sep 2012 22:57 WIB

Putin Kecam Keputusan Zenit Beli Hulk

Vladimir Putin
Foto: Misha Japaridze/AP
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengecam keputusan Zenit St Petersburg yang mendatangkan bintang Brazil, Hulk, dengan harga mahal, dengan menunjukkan 'beberapa nilai tambah' terhadap pembelian pemain-pemain asing.

Putin mengatakan Zenit mengambil keputusan itu berdasarkan rapat manajemen di perusahaan gas Gazprom, dan tidak menggunakan uang negara untuk membayar gaji mantan bintang Porto itu yang mencapai 6,5 juta dolar per tahun.

Tokoh kuat Rusia itu yang juga merupakan penggemar berat olah raga mengatakan dirinya, seperti juga warga Rusia lainnya, ingin melihat lebih banyak bakat lokal di liga, dan menyajikan pemain-pemain terbaik dunia untuk disaksikan para penonton.

"Saya juga kadang-kadang mengeluh. Dan hanya pada hari ini saya kembali menentang para kepala perusahaan," kata Putin pada pertemuan istimewa yang membahas masalah kebudayaan, Selasa (25/9).

"Dan saya akan menegaskan bahwa perusahaan-perusahaanlah yang membeli para pemain, dan bukan pemerintah," tambahnya.

"Tetapi para penggemar juga ingin melihat bintang-bintang dunia - dan bukan pemain-pemain yang memasuki masa senja, namun mereka yang berada pada puncak permainan, yang akan bersinar," tuturnya.

"Terdapat beberapa nilai tambah - dan kami berbicara mengenai sesuatu yang dapat menyentuh jutaan penggemar," tambahnya, tanpa mengacu secara langsung pada Hulk.

Zenit sudah mengalami perpecahan internal sejak mendatangkan Hulk dan mantan gelandang Benfica, Axel Witsel, pada awal bulan, dengan nilai transfer yang dikabarkan mencapai 100 juta euro.

Kapten klub, Igor Denisov, dan pencetak gol terbanyak, Alexander Kerzhakov, telah dilengserkan ke tim junior, karena mempublikasikan keinginan mereka untuk naik gaji. Juara bertahan Liga Rusia itu sekarang menghuni peringkat keempat, dan terancam oleh potensi kisruh internal yang lebih besar.

Zenit telah menuding Denisov - yang berharap dapat menegosiasikan kontrak baru meski kontraknya saat ini yang bernilai tiga juta dolar per tahun berlaku sampai 2015 - telah bertindak "tidak profesional."

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement