Senin 01 Oct 2012 01:30 WIB

Striker Palestina Tolak Undangan Barcelona

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Mahmoud Al Sarsak
Foto: alhourriah.org
Mahmoud Al Sarsak

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Striker timnas Palestina, Mahmoud Al Sarsak dilaporkan menolak undangan dari Barcelona FC untuk menonton laga El Clasico kontra Real Madrid di Nou Camp pada Ahad, 7 Oktober 2012 waktu setempat. 

Dilansir Electronicintifada.net, akhir pekan kemarin, penolakan Sarsak lantaran tidak ingin duduk bersama dengan tentara Israel dan mantan tawanan perang Palestina, Gilad Shalit.

Dalam pernyataan resminya, Barcelona mengundang Sarsak bersama dengan dua pejabat Federasi Sepak Bola Palestina (PFF), Duta Besar Palestina Musa Amer Odeh, dan Presiden PFF Jibril Rajoub. Ketiganya diundang untuk menenangkan kemarahan yang meningkat terkait undangan khusus Blaugrana kepada Shalit.  

Keputusan petinggi Barcelona itu membuat puluhan klub sepak bola Palestina mengutuk dan memboikot raksasa Catalan itu. Penguasa Jalur Gaza, Hamas dan warga setempat merasa marah dan bergabung dalam aksi solidaritas aktivis di Spanyol. 

Meski tidak sedikit warga Jalur Gaza merupakan Barcelonistas, namun mereka tidak terima Barcelona menghormati tentara Zionis. Alhasil semua pemberitaan tentang Barcelona dicekal.

Kepada blogger pengelola Theelectronicintifada, Shahd Abusalama, Sarsak menegaskan penolakannya hadir di Nou Camp. 

Setelah berbicara dengan Sarsak, Abusalama lewat twitter menyatakan, “Dia bilang pada saya, penolakan melihat pertandingan sudah pasti jika Shalitada karena dipanggil untuk (undangan) normalisasi ini.” 

Menurut Sarsak, menghadiri undangan itu sementara ada Gilad Shalit di sana, “dapat menimbulkan kesan negatif bagi kepentingan Palestina”.  

Mahmoud Sarsak mendekam dalam penjara Zionis Israel selama tiga tahun tanpa dakwaan dan tanpa persidangan. Sarsak melakukan mogok makan selama tiga bulan hingga nyaris meninggal dunia, sebelum akhirnya Zionis mengeluarkannya dari tahanan pada Juni lalu.

Adapun Shalit adalah kopral Angkatan Bersenjata Israel (IDF) yang sempat diculik oleh pasukan bersenjata Hamas pada Juni 2006. Ia ditahan selama lima tahun sebelum dibebaskan sebagai opsi pertukaran seribu tahanan pejuang Palestina pada Oktober 2011.

sumber : Electronicintifada.net
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement