REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rekor 45 pertandingan tidak terkalahkan Juventus nyaris terhenti melalui cara yang spektakuler pada Selasa (Rabu WIB), ketika juara Liga Italia itu bermain imbang 1-1 dengan tamunya, Shakhtar Donetsk, di pertandingan Grup E Liga Champions.
Shakhtar datang ke Turin dengan pengetahuan yang cukup mengenai calon lawannya itu berkat masukan dari pelatih mereka, Mircea Lucescu, yang pernah melatih Brescia.
Dan kelihatannya tim Ukraina itu menggunakan pengetahuan itu dengan baik, pada pertandingan yang sayangnya tidak mampu mereka menangi karena kurang beruntung.
Sebelum pertandingan Juventus telah membicarakan mengenai potensi bahaya dari Willian dan gelandang lainnya, Henrikh Mkhitaryan. Pada laga ini, Mkhitaryan membuang peluang emas ketika tembakannya dari jarak dekat masih melambung di atas mistar gawang pada menit keenam.
Sebagai balasannya, Alessandro Matri gagal menyambut umpan silang Mirko Vucinic, setelah bola sempat membentur Yaroslav Rakitskiy.
Lini belakang Juventus yang dihuni tiga bek sering terekspos, dan mereka harus membayarnya pada menit ke-23.
Willian dibiarkan melepaskan tembakan dari tepi kotak penalti, ia kemudian menguasai bola pantul dan memberi umpan pada penyerang asal Brazil, Alex Teixera, yang tembakan menyudutnya melayang melewati Gianluigi Buffon dan masuk menuju bagian atas gawang Juventus.
Dua menit berselang, Juventus mampu menyamakan kedudukan. Pertahanan Shakhtar terlihat mengendur ketika tembakan first time bek Juve, Leonardo Bonucci, menyambut tendangan penjuru Andrea Pirlo, bersarang di gawang Shakhtar.
Pada menit ke-30, upaya Matri melepaskan tembakan dari tepi area penalti gagal berbuah gol karena bola meluncur lurus ke pelukan kiper Andriy Pyatov.
Pemain asal Ghana, Kwadwo Asamoah, kemudian mendapat peluang yang hanya berbuah tendangan penjuru, dan tandukan Bonucci menyambut tendangan penjuru itu masih dapat digagalkan Pyatov dengan kakinya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
