REPUBLIKA.CO.ID, KRUSEVAC -- Kasus rasialis yang diduga terjadi pada laga play off Piala Dunia U-21 antara Serbia melawan Inggris Rabu, (17/10) akhirnya siap ditindaklanjuti UEFA.
Berdasarkan sejumlah laporan yang telah diterima dari kedua belah pihak, UEFA menyatakan akan mendiskusikan kasus tersebut dengan Badan Kontrol dan Disipliner UEFA pada 22 November mendatang.
"Terkait tuduhan kasus rasialis, UEFA akan menyelediki FSS (Serbia) terkait perilaku menyimpang suporter mereka selama dan setelah laga tersebut. Investigasi juga akan dilakukan terkait tindakan tidak terpuji para pemain Serbia pada akhir laga. Sementara itu, UEFA juga akan mengusut FA (Inggris) atas tindakan tidak terpuji para pemainnya pada akhir laga," bunyi pernyataan resmi UEFA, Kamis (18/10).
Sementara itu, Asosiasi Sepakbola Serbia sendiri membantah tuduhan yang ditujukan kepada tim nasionalnya tersebut. Menurutnya, pertandingan play off antara Serbia melawan Inggris kemarin murni dipenuhi semangat fair play.
Bahkan pihak FSS sendiri justru menuding Danny Rose berperilaku yang tidak pantas, dengan sikapnya menendang bola ke arah tribun penonton.
"FA Serbia secara jelas menolak dan membantah keberadaan segala kejadian rasisme sebelum dan selama pertandingan di stadion yang bertempat di Krusevac," bunyi pernyataan resmi FSS.
Dalampernyataan resmi teraebut, FSS bahkan beranggapan bahwa langkah tersebut merupaka upaya pelemahan terhadap dunia sepak bola Serbia. Secara tegas, FSS menyatakan bahwa mengaitkan insiden di akhir laga dengan isu rasialis, sangatlah tidak berdasar.
Hal tersebut semata-mata, tambah FSS, sebagai langkah dengan maksud jahat.Seperti yang diberitakan sebelumnya, laga play off antara Serbia dan Inggris U-21, Rabu (17/10), menjadi pengalaman pahit timnas Inggris menerima cacian bernuansa ras.