REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sama halnya seperti Penjaga Gawang Endra Prasetya, kehadiran Hengki Ardiles di timnas Indonsia tergolong telat.
Di usia yang sudah melewati masa puncak bagi seorang pesepak bola, 31 tahun, pria kelahiran padang panjang Sumatera Barat ini baru mendapat kesempatan beramain untuk negara.
Namun bagi Hengki tidak ada istilah terlambat demi memperkuat kehormatan bangsa. Awalnya, karier Hengki di timnas kurang berjalan mulus. Dia mencatatkan debut yang tidak ada seorang pesepakbola pun mau merasakannya, yakni dibantai Bahrain 0-10!
Beruntung, seusai momen memalukan di Manama itu, tongkat kepelatihan timnas berganti pada Nil Maizar. Nil Maizar sendiri adalah pelatih yang sudah menyatu dengan Hengki saat keduanya memperkuat Semen Padang.
Hadirnya Nil membuat Hengki mulai menemukan bentuk performa terbaiknya. Saat menghadapi Vietnam di Surabaya, Hengki mampu tampil ciamik dalam menyerang dan bertahan di posisi bek kanan.
Dengan status sebagai salah satu pemain paling senior di posisi pertahanan, perang Hengki akan sangat vital di Piala AFF. Hengki Ardiles akan jendral sekaligus deputi Nil Maizar di sektor pertahanan, timnas Indonesia