REPUBLIKA.CO.ID,LONDON-Mantan manajer Liverpool, Kenny Dalgish membantah dipecat karena tindakan rasis striker Luis Suarez. Dalgish mengatakan bahwa pemilik klub yang memecatnya bukan karena dukungannya terhadap hukuman atas Suarez.
''Saya bisa tidur nyenyak, semua terserah pemilik klub. Yang jelas saya dipecat bukan karena tindakan rasis dia (Suarez),'' ujar Daglish seperti dilansir AFP, Jumat (2/11) WIB.
Dalgish mengatakan, sudah seharusnya Liverpool bertanggung jawab atas tindakan rasisme Suarez, karena dia adalah bagian dari klub. ''Saya merasa tidak etis jika saya tidak membantunya karena saya adalah manajernya,'' tutur pelatih asal Skotlandia itu.
''Ada orang yang lebih cerdas dan hebat dibanding saya ketika ada dalam situasi seperti itu. Saya pikir klub telah memutuskan karena pengambil keputusan bukan hanya saya,'' ungkap Dalgish yang membawa Liverpool di urutan kedelapan Liga Primer Inggris dan memenangi Piala Liga, tropi pertama dalam enam tahun terakhir.
Karir Dalgish bersama tim Merseyside itu diwarnai aksi rasisme Suarez yang berujung pada larangan bermain delapan laga setelah dinyatakan bersalah. Saat itu, Suarez melakukan tindakan rasisme kepada pemain Manchester United, Patrice Evra. Pemilik Liverpool yang memiliki Fenway Sports Group merasa dipermalukan oleh upaya Dalgish yang mendukung striker Uruguay itu.
Mantan pelatih Liverpool itu meminta Persatuan Sepak Bola Inggris (FA) konsisten menegakkan aturan antirasisme. Dia membandingkan hukuman Suarez yang dilarang bermain dalam delapan pertandingan, tapi kapten Chelsea John Terry hanya empat pertandingan.
Terry dinyatakan bersalah oleh FA setelah melakukan tindakan rasisme terhadap Anton Ferdinand. ''Tidak ada tempat untuk rasisme di sepak bola dan FA bertanggung jawab untuk memberantasnya. Mereka harus menegakkan hukum yang independen,'' harap Dalgish.
Hukuman tindakan rasisme Suarez dan Terry memiliki perbedaan hukuman karena berbeda orang dan pemahaman. ''Kenapa tidak disamaratakan?,'' tanya Dalgish.