REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Panitia penyelenggara Piala AFF 2012 tidak menyediakan ruang media di kawasan Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. Alhasil, awak media peliput turnamen terbesar se-ASEAN membentuk 'base camp' sendiri.

Namun, 'base camp' yang dimaksud jangan pembaca bayangkan seperti 'base camp' militer yang angker. 'Base camp' para awak media peliput Piala AFF 2012 sangatlah berbeda mengingat posisinya yang berlokasi di cafetaria seputar Stadion Nasional Bukit Jalil.

Cafetaria ini menyediakan berbagai makanan dan minuman khas Melayu dengan harga miring. Suasananya pun santai sehingga cocok bagi awak media untuk menghilangkan penat selama liputan Piala AFF 2012.   

Di cafetaria ini sebagian besar awak media dari Indonesia termasuk Republika memesan makanan khas tanah air, yakni nasi pecel lele lengkap dengan sambal terasi yang super pedas. Menurut Muhammad Amzad dari Jawa Pos, dirinya sengaja pesan makanan tersebut karena untuk menghilangkan rasa kangen akan tanah air.

"Salah satu cara buat menghilangkan rasa kangen sama Indonesia ya seperti ini. Mencicipi makanan berbau Indonesia seperti nasi pecel lele," ujar Aam, yang biasa meliput kegiatan timnas Indonesia di kawasan Senayan, Jakarta.

Tidak hanya Aam, awak media lain dari Indonesia seperti, Antara, Pikiran Rakyat, Seputar Indonesia, Kompas, Detik, Media Indonesia, Top Skor, setiap menyambangi cafetaria selalu memesan paket seharga lima ringgit yang terdiri atas nasi pecel lele lengkap dengan sambal terasi yang super pedas dan segelas minuman.

Awak media yang tadinya tidak kenal satu sama lain akhirnya pun menjadi akrab lantaran sama-sama sedang 'merantau' di negeri orang. Apalagi tugas yang diemban sama yakni melaporkan berbagai informasi seputar penyelenggaraan Piala AFF 2012.

Ikuti Whatsapp Channel Republika