REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim pelatih Arema Liga Super Indonesia (LSI) menghentikan proses seleksi terhadap pemain asing yang akan memperkuat tim itu dalam mengarungi kompetisi musim depan.
Pelatih Arema LSI Rahmad Darmawan di Malang, Sabtu, mengakui, meski ada sejumlah pemain asing yang telah mengikuti seleksi, tak satu pun yang cocok dengan karakter Arema, sehingga mereka dicoret dan pihaknya memutuskan untuk menghentikan seleksi.
"Saya ingin merekrut pemain asing yang kemampuan dan kualitasnya di atas pemain yang sudah ada, termasuk pemain lokal," katanya.
Para pemain asing yang telah mengikuti proses seleksi di Arema selama beberapa pekan terakhir di antaranya Rohit Chand (Nepal), Naser Al Sebay (Suriah), Kwon Jun (Korea), dan Ibrahim Lovenian (Iran).
Rahmad Dramawan mengaku sebenarnya dirinya juga ditawari pemain berasal dari Australia, Todd Howarth, namun dirinya menolak karena tidak mau "gambling" dengan pemain yang belum dikenal.
Apalagi, katanya, dirinya hanya diberi penggalan video, tanpa melihat langsung kualitas permainannya.
Ia mengatakan, dihentikannya proses seleksi pemain "Singo Edan" itu juga disebabkan beberapa pemain lokal yang mulai pulih dari cedera, salah satu pemain yang siap menghadapi kompetisi adalah Purwaka Yudhi.
Menurut dia, Purwaka mampu bermain di posisi bek dan gelandang bertahan sesuai yang diinginkan.
"Saya pikir Purwaka akan mengalami cedera cukup lama, tapi Alhamdulillah sekarang sudah pulih," katanya.
Dalam menghadapi kompetisi musim depan, Arema Indonesia sudah memiliki sederet pemain bintang, di antaranya Greg Nwokolo, Keith Kayamba Gumbs, Kurnia Meiga, Alberto Goncalves, Victor Igbonefo, Joko Sasongko, Thierry Gathuessi, Benny Wahyudi, Dendy Santoso, Hendro Siswanto, dan Egy Melgiansyah.
Beberapa bulan lalu, manajemen Arema-Pelita Jaya juga mewacanakan penggabungan kedua tim tersebut, namun akhirnya dibatalkan dan Pelita Jaya dibeli oleh manajemen Bandung Raya.
Arema tetap menjadi Arema Indonesia dengan "home base" tetap di Malang.