Selasa 04 Dec 2012 20:06 WIB

Menpora: Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepak bola Indonesia kian berada di jurang kehancuran. Setelah remuk redam di Piala AFF 2012, sepak bola Indonesia diguncang kasus kematian pemain Persis Solo ISL, Diego Mendieta.

Pemain asal Paraguay itu menjadi korban atas bobroknya persepakbolaan Indonesia. Niatnya mengadu nasib di Indonesia berujung dengan tragis, kematian.

Mendieta menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Moewardi Solo, Senin (3/12) malam. Pesepak bola kelahiran 13 Juni 1980 ini tak kuasa menahan sakit tifus dan infeksi saluran pencernaan yang dideritanya.

Ironisnya, disaat sedang berjuang keras melawan penyakitnya, Mendieta tak mendapatkan perhatian dari Persis Solo. Ia pun tak mampu membeli obat lantaran empat bulan gajinya belum dibayarkan oleh klub divisi utama yang bernaung di bawah PT Liga Indonesia ini. (baca: Inilah Pesan Terakhir Diego Mendieta).

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng angkat bicara soal hancurnya prestasi Timnas di Malaysia. "Kekalahan di Piala AFF 2012 jelas karena kisruh antara PSSI dan KPSI yang belum terselesaikan," ujar Menpora mengakui, lewat pesan singkat kepada ROL, Selasa (4/12).

Politisi Partai Demokrat itu melanjutkan, "Hal ini menyebabkan kami tidak bisa tampil dengan kekuatan penuh."

"Kami," kata Menpora, "hanya bisa tampil dengan separuh kekuatan."

Karenanya, Menpora berharap PSSI dan KPSI bisa berdamai. "Semoga masalah tersebut bisa segera terselesaikan. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh," selorohnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement