REPUBLIKA.CO.ID, Kematian pemain asal Paraguay, Diego Mendieta, benar-benar mengejutkan pencinta sepakbola di tanah air. Tidak hanya karena yang bersangkutan berstatus sebagai pemain asing di Liga Indonesia, namun juga ternyata mantan klubnya Persis Solo (Divisi Utama) masih belum membayarkan gajinya selama beberapa bulan. Berikut hasil wawancara wartawan Republika, Satria Kartika Yudha, dengan manajer Persis Solo, Totok Supriyanto, Selasa (4/12).
1. Apa benar Persis Solo menunggak gaji Diego Mendieta?
Kami mengakui memang menunggak kewajiban kepada Mendieta. Tapi sebenarnya, penunggakan juga dialami oleh seluruh pemain.
2. Kenapa bisa sampai menunggak?
Kami mengalami masalah dalam pendanaan klub. Tapi kami tidak bisa menjelaskan mengapa kami mengalami krisis pendanaan. Itu masalah internal klub yang tidak boleh dipublikasikan.
3. Gara-gara Persis menunggak gaji, Mendieta tidak punya uang untuk berobat. Dia pun akhirnya sekarang wafat. Tidak merasa bersalah?
Kepergian Mendieta tentu menjadi luka bagi para pengurus klub. Kami pun turut berbela sungkawa. Tapi kami juga tidak bisa disalahkan begitu saja. Umur seseorang sudah menjadi takdir dari Tuhan Yang Maha Esa.
4. Apa langkah kedepan agar hal serupa tidak terjadi lagi?
Yang pasti kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi klub. Kami akan lebih berhati-hati lagi dalam melakukan perencanaan keuangan klub.
5. Seperti apa hati-hati yang anda maksud?
Musim lalu kami salah dalam melakukan perhitungan estimasi finansial. Jumlah yang telah kami persiapkan di awal musim ternyata kurang. Karena pada prakteknya banyak pengeluaran yang tidak terduga di tengah jalan. Sekarang, kami tidak akan mengikuti kompetisi jika klub belum berhasil mengumpulkan dana untuk keperluan selama satu musim.
6. Saat ini tanggung jawab apa yang akan anda lakukan setelah meninggalnya Mendieta?
Tentu kami punya tanggung jawab secara material dan moral. Material akan kami lakukan dengan segera melunaskan hak almarhum. Kami sedang mengupayakan untuk melunasi tunggakan. Tunggakan ini pun akan kami lunasi juga untuk pemain lainnya. Khusus Mendieta, dana akan kami serahkan kepada keluarganya. Selain itu kami juga akan bertanggung jawab memulangkan jenazah ke tanah airnya, Paraguay.
7. Apa yang ingin anda sampaikan kepada keluarga Mendieta, masyarakat Indonesia, dan Pasoepati (fans Persis Solo).
Kepada keluarga Mendieta kami turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian Mendieta. Semoga amal kebaikan almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Kami tentunya berjanji hal serupa tidak akan terjadi lagi. Untuk Pasoepati, saya menyampaikan rasa terima kasih karena telah melakukan aksi dukungan moral dan material untuk almarhum.