REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Puluhan pendukung Persis Solo yang tergabung dalam Pasoepati, Rabu (5/12) siang, memberikan penghormatan terakhir sekaligus melepas jenazah Diego Mendieta.
Jenazah Mendieta yang berada di dalam peti mati berwarna putih disemayamkan di rumah duka Thiong Ting Solo sebelum diberangkatkan ke Paraguay dengan pesawat dari Bandara Adi Soemarmo Solo.
Tampak di antara puluhan suporter tersebut rekan senegara Mendieta yang bermain di Persiba Balikpapan Richard Caceres dan Alejandro Tobar yang bermain di Persiku Kudus.
Caceres mengatakan, masih sering berkomunikasi dengan Mendieta meski bermain di klub berbeda. Ia juga tahu kondisi Mendieta selama bersama Persis Solo hingga jatuh sakit.
Menurut dia, keputusan Mendieta tetap bertahan di Solo karena masih menunggu pembayaran gajinya. Mendieta membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk pulang ke kampung halamannya.
“Harga tiket pulang ke Paraguay sekitar Rp30 juta,” katanya.
Ia menuturkan kabar meninggalnya Mendieta telah tersiar di Paraguay dan akan ditindaklanjuti badan sepak bola negera Amerika Latin tersebut.
Rencanaya, jenazah Diego Mendieta akan dipulangkan ke Paraguay dengan menggunakan pesawat dari Bandara Adi Soemarmo via Jakarta, sore ini.
Mantan penyerang Persitara Jakarta Utara yang memiliki nama lengkap Diego Antonio Mendieta Romero di Assuncion meninggal dunia karena sakit di Rumah Sakit Dr Moewardi Solo.
Diego meninggal akibat virus dan jamur yang menyebar di tubuhnya hingga menyebabkan ketahanan tubuhnya menurun.