Ahad 09 Dec 2012 17:41 WIB

Boikot Kongres Luar Biasa PSSI, Ini Alasan KPSI

Rep: satria kartika yudha/ Red: Heri Ruslan
Kantor Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) di Jakarta.
Foto: M Agung Rajasa/ANTARA
Kantor Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) kembali menegaskan untuk tidak menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) yang diselenggarakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (10/12).

Ketua KPSI La Nyalla Mattalitti menjelaskan, alasan untuk tidak menghadiri kongres Palangkaraya karena PSSI belum juga melakukan verifikasi terhadap pemilik suara pada Kongres Luar Biasa di Solo tahun 2011 (voter Solo).

"Kami tidak akan hadir, karena kongres Palangkaraya bukan voter resmi," kata La Nyalla usai melakukan pertemuan dengan Pejabat Sementara Menpora Agung Laksono yang juga merupakan Menko Kesra, di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Ahad (9/12).

Padahal, tambah La Nyalla, PSSI dan KPSI sudah sepakat menggunakan voter Solo sesuai dengan Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 Juni 2012.

Selain itu, penggunaan voter Solo sebelumnya juga telah diamanahkan  Mantan Menpora Andi Mallarangeng ketika melakukan pertemuan dengan PSSI dan KPSI di Kantor Kemenpora, Rabu (5/12). Terlebih dari itu, Komite Bersama PSSI dan KPSI juga telah menyepakati penyertaan voter Solo pada rapat yang digelar Rabu (5/12).

"Kalau sampai nanti malam tak ada kepastian mengenai verifikasi voter Solo, kami dengan tegas menolak hadir. Kami akan menggelar kongres sendiri pada hari sama (Senin, 10 November 2012)," pungkas La Nyalla.

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 11 7 3 1 11 5 24
2 Persib Bandung Persib Bandung 11 6 5 0 19 11 23
3 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 11 6 3 2 16 9 21
4 Bali United Bali United 11 6 2 3 16 7 20
5 Persija Persija 11 5 3 3 16 5 18
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement