Voters Kongres KPSI Desak Pengesahan Kongres Ancol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) resmi dibuka di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Senin (10/12). Kongres ini dihadiri oleh 83 voters Kongres Luar Biasa (KLB) 9 Juli 2011.

Rencananya agenda kongres kali ini adalah revisi statuta dan penyatuan dualisme kompetisi. Namun, sebelum menjalankan agenda kongres, sebagian besar voters melakukan interupsi untuk mendesak agar diadakannya agenda tambahan di kongres kali ini.

Agenda tambahan itu adalah pengesahan hasil KLB 18 Maret 2012 di Ancol. Ini dimaksudkan sebagai pengesahan La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI 2012-2016.

"Kami ingin menjalankan organisasi dengan baik. Karena itu, kami meminta dengan hormat dalam kongres ini diberi agenda pengesahan hasil KLB Ancol,'' kata Dwi Iryanto, Ketua Pengurus Provinsi (Pengrov) DI Yogyakarta.

Hal serupa juga diungkapkan Pengprov Biak melalui tim manajer PSBS Biak Nehemia. Senada dengan Dwi dan Nehemia, Budi Irawan, Sekretaris Pengprov Kalimantan Timur juga meminta pengesahan KLB Ancol dalam kongres kali ini. Menurut Budi, hal tersebut perlu dilakukan sebagai salah satu cara agar permasalahan sepakbola Inonesia segera terselesaikan.

"Kami mohon dengan sangat agar hasil KLB Ancol bisa segera disahkan. Jika tidak, permasalahan ini akan berlarut-larut," kata Budi.

Kongres ini sendiri telah disahkan oleh Joint Comitte (JC) PSSI yang diwakili oleh Djamal Aziz sehingga dapat dilaksanakan. ''Kongres yang digelar atas nama empat Exco PSSI telah dikembalikan ke jajaran Exco PSSI sesuai MoU PSSI dan telah berjalan sesuai MoU PSSI. Ini termasuk soal voters di Solo KLB 9 Juli 2011. Jadi, atas nama JC kongres ini bisa berjalan,'' katanya.

Kongres ini juga semakin sah karena dihadiri lebih dari dua pertiga voters KLB 9 Juli 2011 di Solo. Voters yang hadir diantaranya 27 Pengrov PSSI, 12 klub ISL, 13 Klub Divisi Utama, 12 Divisi I, 11 Klub Divisi 11 dan 8 Klub Divisi III.