REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Sekretaris Jenderal PSSI, Halim Mahfudz mengaku tidak mempermasalahkan lokasi penyelenggaraan Kongres Luar Biasa PSSI yang harus digelar di lobi hotel Aquarius, Palangkaraya, Senin (10/12).
PSSI sedianya mengagendakan menggelar kongres di ballroom lantai tiga hotel. Namun, rencana itu urung terlaksana karena Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah menyegal ballroom tersebut dengan alasan PSSI tidak mendapatkan rekomendasi dari pemerintah.
Halim tidak menampik bahwa kejadian tersebut telah mengganggu jalanya kongres yang akhirnya tertunda lebih dari satu jam.
Meski begitu, tambah Halim, PSSI merasa lega karena KLB tetap selesai dilaksanakan. "Terlebih dari itu, kongres PSSI ini dihadiri FIFA dan AFC," kata Halim di hotel Aquarius, Palangkaraya, Senin (10/12).
Dijelaskan Halim, dengan hadirnya FIFA dan AFC, maka PSSI mendapatkan pembenaran dan semakin tegas posisinya sebagai federasi yang sah. Selain itu, PSSI juga telah memenuhi permintaan FIFA untuk menggelar kongres paling lambat tanggal 10 Desember 2012.
"Sekarang tinggal berdoa. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi permintaan FIFA agar tidak menjatuhkan sanksi," tambahnya.
Selanjutnya, tambah Halim, FIFA akan membahas hasil kongres PSSI melalui rapat Komite Eksekutif (Exco) FIFA di Tokyo, Jepang, Jumat (14/12. KLB PSSI menyepakati untuk menindaklanjuti tiga inti permasalahan mengenai penyatuan liga, revisi statuta, dan pengembalian Exco.