REPUBLIKA.CO.ID, YOKOHAMA -- Perbedaan waktu antara Inggris dan Jepang ternyata menimbulkan masalah bagi para pemain klub asal Inggris Chelsea yang akan berlaga melawan Monterrey di ajang perebutan piala Antarklub di Stadion Yokohama, Jepang.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelatih Chelsea Rafael Benitez. Akibatnya, beberapa pemain Chelsea mengalami jet lag dan tentunya ini akan menguntungkan bagi tim lawan Monterrey.
Chelsea terbang ke Jepang usai meraih kemenangan atas Sunderland di Ajang Liga Premier Inggris pada Sabtu (8/12) lalu. Mereka transit ke Helsinki, Finlandia terlebih dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Yokohoma, Jepang.
Mereka baru mendarat di Jepang pada Ahad (9/12). Sementara klub lawannya asal Meksiko sudah berada di Jepang 10 hari yang lalu. Monterrey transit di Nagoya terlebih dulu sebelum ke Yokohama.
Para pemain Chelsea sudah berusaha meredakan efek jetlag. Namun, perjalanan selama 12 jam sungguh melelahkan. ''Fokus utama saya sejauh ini pemain harus bisa tidur malam lebih dari empat jam,'' kata Benitez. Namun, menurutnya hal tersebut cukup sulit.
''Kami telah mencoba untuk beradaptasi dengan perbedaan waktu, lapangan dan bola. Ini semuanya benar-benar baru. Tapi kami sudah melakukan semua yang harus kita lakukan,'' katanya.
Hal senada juga diungkapkan Gary Cahill. Ia berusaha keras untuk menyesuaikan diri dan berusaha nampak segar.