Kamis 13 Dec 2012 12:44 WIB

AFC Kecewa PSSI Batalkan MoU

Rep: Umi Lailatul/ Red: Fernan Rahadi
Logo AFC (ilustrasi).
Foto: indianfootballnetwork.com
Logo AFC (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisruh antara Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang tak tak kunjung usai menuai keprihatinan dari Sekretaris Jenderal Asian Football Confederation (AFC) Alex Soosay. Dia pun mengaku kecewa dengan pembatalan nota kesepahaman (MoU) antara PSSI dan KPSI yang ditanda tangani di Kuala Lumpur, Malaysia pada Juni lalu.

Soosay menjelaskan nota kesepahaman itu merupakan satu-satunya cara untuk menyatukan PSSI dan KPSI yang kini sedang berkonflik. "Ini sangat mengecewakan MoU dibatalkan dan hanya berumur pendek. Padahal itu merupakan satu-satunya cara untuk menyatukan Indonesia dalam satu payung," kata Soosayseperti dikutip dari Sports247, Kamis (13/12).

"Kami ingin membantu karena mereka (Indonesia) memiliki potensi besar dalam sepak bola. Anda tidak akan salah jika berbicara sepak bola di sana," kata Soosay.

Soosay menjelaskan pihaknya hanya ingin memastikan sepak bola Indonesia terorganisir dengan baik untuk menghindari konflik. "Kami sudah melakukan cara terbaik. Hingga saat ini kami masih mencoba untuk menyelamatkan mereka (Indonesia) dan mencoba agar tidak ada pihak yang terkena sanksi," lanjutnya.

Menurutnya, ada tiga isu utama yang perlu diselesaikan, yakni pemulihan empat anggota komite eksekutif yang dipecat, revisi undang-undang, dan pembentukan satu liga profesional. Selain itu, permasalahan gaji pemain serta kematian striker asal Paraguay Diego Mendieta juga harus segera diselesaikan.

PSSI sendiri akhirnya berani membatalkan MoU Kuala Lumpur karena tidak mampu mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran, sehingga konflik sepak bola di Indonesia tak kunjung usai. Pelanggaran-pelanggaran yang dimaksud adalah terciptanya tim nasional tandingan, dalam hal ini timnas bentukan KPSI

 

Selain itu, MoU ternyata juga tidak mampu membuat semua pesepak bola Indonesia memiliki hak membela timnas. Terbukti, para pemain yang berkompetisi di Liga Super Indonesia (LSI) dilarang klub masing-masing untuk membela timnas.

FIFA telah memberi tenggat waktu kepada Indonesia untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam sepak bola Indonesia dan mengadakan kongres paling lambat 10 Desember. Bila FIFA menilai Indonesia gagal dalam penyelesaian masalah tersebut maka Indonesia akan terkena sanksi suspensi. Sanksi itu akan melarang Indonesia bermain atau berhubungan dengan liga-liga yang berafiliasi dengan FIFA.

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 11 7 3 1 11 5 24
2 Persib Bandung Persib Bandung 11 6 5 0 19 11 23
3 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 11 6 3 2 16 9 21
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 11 5 3 3 16 5 18
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement