REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisruh antara Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang tak kunjung usai akan mengancam dijatuhkannya sanksi FIFA kepada Indonesia. Terkait sanksi tersebut, FIFA menegaskan pihaknya enggan berspekulasi.
"Kasus persepakbolaan Indonesia akan didebatkan dalam sidang komite eksekutif pada 14 Desember mendatang. Kami tidak bisa memprediksi hasil dari sidang tersebut. Hasil sidang baru akan diumumukan secara resmi pada Sabtu 15 Desember di JFA House Tokyo pukul 11.00," kata Media Office FIFA melalui pesan elektroniknya kepada Republika pada Kamis (13/12).
Sementara itu, delegasi PSSI setelah bertemu dengan Presiden FIFA Sepp Blatter, Sekjen Jerome Valcke, Direktur Asosiasi Thierry Regenass dalam sebuah pertemuan di Hotel Ritz Carlton dalam rapat Exco di Tokyo. Situs berita resmi PSSI melaporkan delegasi menyampaikan laporan terakhir perkembangan sepak bola di Indonesia kepada Blatter. Laporan tersebut diterima dan dipahami dengan baik tentang Kongres Luar Biasa di Palangkaraya dan kehadiran peserta pada kongres Solo.
Blatter juga mengetahui perihal pembentukan Task Force yang menurutnya hal itu tak perlu dilakukan. FIFA mengingatkan pembentukan Task Force itu bisa dianggap sebagai bentuk intervensi pemerintah. FIFA justru menginginkan PSSI yang kuat dan berwibawa dalam mengatur dan melakukan supervisi sepak bola di Indonesia. AFC sendiri mendukung sepenuhnya PSSI agar tidak dihukum FIFA.
FIFA telah memberi tenggat waktu kepada Indonesia untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam sepak bola Indonesia dan mengadakan kongres paling lambat 10 Desember. Bila FIFA menilai Indonesia gagal dalam penyelesaian masalah tersebut maka Indonesia akan terkena sanksi.
Sanksi itu akan melarang Indonesia bermain atau berhubungan dengan liga-liga yang berafiliasi dengan FIFA. Terkait hal tersebut, KPSI menyatakan sudah siap dengan semua konsekuensi seandainya Indonesia jadi diberi sanksi FIFA.
Menurut Ketua KPSI, La Nyalla Mattalitti, para klub dan pemainnya sudah terbiasa tidak berhubungan di kancah internasional. Sementara bagi PSSI, sanksi tersebut akan berdampak pada persepakbolaan Indonesia. Ketua umum PSSI Djohar Arifin Husin menyatakan jika lobi gagal nasib sepak bola Indonesia akan jadi pertaruhan. '
'Indonesia akan terancam batal mengikuti Sea Games 2013 dan kualifikasi Piala Asia 2015 jika sanski tersebut diberikan. Rencana kedatangan klub dunia, seperti Liverpool, Barcelona, dan Arsenal juga dipastikan pupus dengan adanya sanksi FIFA,'' kata Djohar