REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua pengusaha yang memiliki pengaruh besar di sepak bola Indonesia, Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie akan dipertemukan. Pertemuan keduanya adalah usaha untuk menyelesaikan kisruh berkepanjangan di tubuh PSSI.
Arifin Panigoro dinilai punya pengaruh besar di PSSI. Sedangkan Nirwan Bakrie dianggap punya peran besar di balik Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
Atas dasar itu, satuan tugas (satgas) bentukan pemerintah akan mempertemukan keduanya. "Kami belum bisa menentukan kapan pertemuannya. Yang jelas dalam waktu dekat ini," kata anggota satgas, Djoko Pekik, Selasa (18/12).
Djoko Pekik menegaskan, selain berencana melakukan pertemuan dengan Arifin Panigoro dan Nirwan Dermawan Bakrie serta PSSI dan KPSI, tim Gugus Tugas juga akan terus melakukan komunikasi dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). "Tugas kami hanya memediasi saja. Makanya kami terus berusaha yang terbaik. Kuncinya adalah kompromi. Apalagi kesempatan ini adalah yang terakhir bagi Indonesia," kata Guru Besar Universitas Negeri Yogjakarta itu.
Berdasarkan rapat Komite Eksekutif FIFA di Tokyo Jepang, Jumat (14/12), federasi sepak bola dunia ini masih memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk menyelesaikan polemik yang terjadi hingga 20 Maret 2013.
Ada beberapa hal yang harus secepatnya dilakukan yaitu unifikasi atau penggabungan liga antara Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL), revisi statuta serta pengembalian empat anggota Komite Eksekutif PSSI yang sebelumnya dipecat oleh Komite Etik.
Keempat anggota itu adalah La Nyalla Mattalitti, Erwin Dwi Budiawan, Roberto Rouw dan Tony Aprilani. Jika ketiga hal ini tidak bisa dituntaskan sesuai jadwal, maka Indonesia akan langsung mendapatkan sanksi tegas dari federasi sepak bola dunia itu.