REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota satgas PSSI dan juga Ketua KONI, Tono Suratman, siap menggulirkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Tono Suratman mengatakan, KONI siap mengantar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI untuk mengakhiri kemelut di tubuh organisasi sepak bola itu.
"Konflik PSSI harus berakhir sebelum batas waktu yang diberikan FIFA yakni Maret 2013. KONI Pusat yang menjadi induk organisasi olahraga Indonesia siap berada di garis depan untuk mengakhirinya," ujar Tono Suratman di kantor KONI Pusat di Senayan Jakarta, Selasa, seperti dikutip Antara.
Tono mengaku telah menyusun draft penyelesaian konflik tersebut. Dia beralasan, FIFAlah yang mengharuskan PSSI menggelar Kongres dengan voter Solo. "Dalam MoU itu jelas disebutkan PSSI harus menggelar kongres dengan voter Solo, tetapi hal itu tidak terlaksana meski sudah dibentuk Joint Committee," katanya.
Namun, lanjutnya, kongres yang diperintahkan FIFA tersebut bisa saja berubah menjadi KLB jika memang lebih dua pertiga anggota menginginkannya. Dan Tono sepakat bahwa KLB itu merupakan jalan satu-satunya untuk menyelesaikan konflik.
Sikap Tono ini sejalan dengan langkah Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Sejak awal, KPSI ngotot menggelar KLB PPSI. Di pihak lain, PSSI lanjur menilai KONI di bawah Tono Suratman sudah terlalu jauh terlibat dalam pusaran konflik.
PSSI bahkan sudah memboikot sejumlah agenda KONI akibat sikapnya yang dinilai tidak netral. FIFA sendiri menyatakan memberi kesempatan pada Indonesia untuk menyelesaikan kisruh sepak bola nasional.
Lewat situs resminya, FIFA memberi kesempatan pada PSSI untuk menjalankan tiga jalan penyelesaian yang mereka susun. Menurut Sekjen PSSI, Halim Mahfudz, ketiga jalan penyelesaian yang disetejui FIFA adalah penyatuan liga, penerimaan kembali empat exco PSSI, dan revisi statuta.