REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri olahraga Rusia, Vitaly Mutko menentang proposal pembentikan liga sepak bola pascaSoviet, yang mempertemukan tim-tim terbaik dari bekas Uni Soviet.
Rencana ambisius itu diwacanakan Alexei Miller, ketua Gazprom, Desember 2012. Rencana pemilik dan sponsor utama juara Rusia Zenit St Petersburg, mendapat dukungan dari sejumlah klub papan atas.
Mutko mengkritik ide kebangkitan liga CIS (Commonwealth of Independent States/ Persemakmuran Negara-negara Merdeka) yang bergaya Soviet. Ia mengatakan, rencana tersebut salah kaprah. Rencana itu juga dinilai Mutko akan menyulitkan masyarakat Rusia untuk fokus membangun sepak bola di negeri Beruang Merah.
"Sikap pribadi saya terhadap kejuaraan-kejuaraan CIS sudah sangat jelas," kata Mutko kepada harian Sport Express pada wawancara, Rabu (26/12).
"Saya adalah menteri olahraga Rusia dan prioritas saya adalah perkembangan budaya olahraga dan fisik di negara kami, tidak ada yang lain. Saya tidak melihat motivasi apapun di kejuaraan CIS."
"Liga Rusia berada di antara sepuluh kejuaraan papan atas Eropa, dan klub-klub kami memiliki kesempatan yang adil untuk bertarung menuju Liga Champions untuk menghadapi klub-klub papan atas Eropa."
Mutko mengatakan dibentuknya liga lintas-perbatasan akan menghancurkan struktur yang sudah ada di kejuaraan sepak bola Rusia. Menurutnya, tatatan penentuan wakil-wakil Rusia di Liga Champions dan Liga Europa akan menjadi tidak jelas jika Liga CIS jadi terbentuk.
"Puluhan proyek yang dirancang dengan buruk terlihat pada beberapa waktu terakhir," kata Mutko.
"Namun mereka semua hanya menarik perhatian kami dari masalah-masalah sebenarnya. Sepak bola Rusia kehilangan sponsor-sponsor, sedangkan penonton di pertandingan-pertandingan liga domestik telah menurun pesat dalam beberapa tahun terakhir."
"Tingkah laku para penggemar juga menjadi masalah serius, sedangkan klub-klub mengalami kesulitan serius dalam mengembangkan para pesepak bola muda."