Rabu 02 Jan 2013 20:23 WIB

Arsenal dan Wenger Bikin Penggemar Frustasi

Foto: AP Photo/Jon Super

Arsene Wenger

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- 2013 baru dimulai, namun Arsenal tetap membuat para penggemar mereka frustrasi setelah menutup paruh pertama musim dengan mengalahkan peserta Liga Europa Newcastle United 7-3 pada akhir pekan, dan kemudian memerlukan gol bunuh diri untuk mengamankan hasil imbang 1-1 saat menghadapi tim papan bawah Southampton.

Pertandingan klasik Liga Utama Inggris pada Sabtu menampilkan hatrik Theo Walcott dan memicu perbandingan dengan legenda Arsenal Thierry Henry, namun kembalinya ia ke bekas klubnya Southampton pada Selasa sama sekali tidak spektakuler dan membuktikan bahwa dirinya masih harus berjuang keras untuk membuktikan diri di lini depan.

Umpan silang Walcott mengenai Guilherme do Prado dan masuk ke gawang Southampton, namun pemain sayap Inggris tersebut juga mencetak gol yang dianulir karena offside, dan memperlihatkan tembakan yang terlalu dini saat ia hanya memiliki ruang tembak sempit.

Banyak rekan setimnya yang bermain lebih buruk pada pertahanan, dan khususnya bek Bacary Sagna yang tidak mampu membendung Gaston Ramirez untuk mencetak gol pembuka. Southampton nyaris memastikan kemenangan ketika sepakan penyerang Uruguay itu masuk ke gawang Arsenal, dan The Gunners kesulitan menciptakan peluang-peluang bersih.

"Kami tidak begitu bagus saat menyerang, kami tidak menciptakan cukup peluang. Kami kekurangan ketajaman dan hasrat untuk masuk ke dalam kotak (penalti)," kata manajer Arsenal Arsene Wenger kepada Sky Sports sebelum ditanyai mengapai timnya terlihat kurang bersemangat.

"Saya tidak tahu. Apakah kami meremehkan Southampton? Saya berharap tidak. Kami tidak menciptakan peluang-peluang yang cukup," katanya lagi.

Hasil imbang ini, melawan tim yang mereka kalahkan 6-1 di kandang pada September, memutus laju empat kemenangan berturut-turut di liga yang ditorehkan tim peringkat kelima Arsenal.

Laju bagus tersebut telah menghapus memori menyakitkan Arsenal pada awal Desember, ketika mereka kalah 0-2 di kandnag sendiri dari Swansea City dan tersingkir di Piala Liga melalui adu penalti dari tim divisi empat Bradfrod City. Hasil imbang berturut-turut ketiga Southampton ini, membuat mereka meninggalkan zona degradasi.

"Kami memberi diri kami sendiri peluang untuk mendapatkan tiga poin. Ini hanya memperlihatkan berapa jauh perjuangan kami," kata manajer Southampton Nigel Adkins.

"Kami semua kembali memperlihatkan penampilan yang benar-benar bagus, mereka benar-benar merupakan kumpulan pemain bagus," katanya.