REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT. Liga Indonesia selaku operator kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) berjanji memulai proses pencarian dana talangan kepada klub bermasalah pada pertengahan Januari.
Sekretaris PT. LI, Tigor Shalom Boboy mengatakan, talangan dana menjadi langkah untuk menyelesaikan permasalahan tunggakan gaji pemain oleh klub. "Jadi, kami yang ambil alih masalah tunggakan gaji," ucap Tigor ketika dihubungi Republika.
Tigor menjelaskan, proses penalangan dana sudah dilakukan sejak Oktober 2012. Karena harus lebih dahulu melalui prosedur seperti verifikasi dan persetejuan klub, pencairan dana belum bisa direalisasikan hingga saat ini.
Tapi sekarang, tambah Tigor, proses pencairan dana talangan sudah sampai di fase akhir, yakni persetujuan dan penandatanganan dengan klub. Ini akan dilakukan pada rapat PT. LI bersama para pemilik klub yang rencananya digelar pada Sabtu (12/1). "Setelah rapat itu, barulah pencairan dana bisa dilakukan," katanya.
Tigor merinci, ada tujuh klub LSI yang sudah bersedia untuk diambil alih PT. LI terkait tunggakan gaji pemain. Ketujuh klub itu adalah PSAP Sigli, PSMS Medan, PSM Makassar, Persidafon Dafonsoro, Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo, dan PSPS Pekanbaru.