REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Sepakbola Indonesia (KMSPSI) siap memperjuangkan tunggakan gaji pemain yang berlaga di kompetisi LSI dan LPI.
Anggota Save Our Soccer, Emerson Junto, yang juga menjadi perwakilan koalisi mengatakan, tunggakan gaji pemain menjadi masalah serius yang harus segera diatasi.
"Menunggak gaji sama halnya dengan melanggar Hak Asasi Manusia. Ini tak boleh dibiarkan," kata Emerson dalam diskusi sepak bola di kantor Kontras, Menteng, Jakarta, Ahad (6/1).
Sebaga bukti dukungan kepada pemain, tegas Emerson, KMSPSI bakal menggugat pemerintah, dalam hal ini Kemenpora yang dianggap telah melanggar HAM para pemain.
Hal tersebut dilakukan karena kekecewaan kepada pemerintah yang akhirnya memberikan rekomendasi izin kepada PT. Liga Indonesia untuk menggulirkan kompetisi Liga Super Indonesia. Padahal, masih banyak permasalahan yang terjadi. Utamanya masalah gaji pemain.
"Dengan memberikan rekomendasi, maka pemerintah sama saja tidak memedulikan kondisi pemain dan melakukan tindakan pelanggaran HAM," ucapnya.
Seharusnya, tambah Emerson, pemerintah baru mengeluarkan rekomendasi apabila operator liga dan klub tidak menyisakan permasalahan. Ini sangat penting dilakukan sebagai efek jera demi kebaikan sepak bola Indonesia.
"Harusnya penyelenggaraan kompetisi ditunda sampai ada penyelesain masalah tunggakan gaji," tambahnya.