REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Disebut-sebut sebagai pihak yang dipersalahkan dalam surat terbuka Komunitas panser holigans 1932 kepada Gita Wirjawan, Johar Lin Eng menganggap tudingan yang dialamatkan kepadanya itu tidak mendasar.
Karena apa yang dimaksudkan oleh sebagian pihak yang mengatasnamakan Komunitas Panser Holigans 1932 tersebut tidak benar dan cenderung mendiskreditkan dirinya.
Meski begitu, Johar tak akan menuntut atau bereaksi dan akan menyerahkan permasalahan ini –hanya-- kepada Tuhan, bukan kepada polisi atau aparat penegak hukum.
Dihubungi Republika lewat sambungan telepon, mantan Sekretaris Pengda PSSI Jawa Tengah itu menyebut surat terbuka untuk ‘Bos Ancora’ tersebut hanya manufer yang dilakukan oleh pihak sakit hati. Lebih tepatnya kecewa karena tidak dilibatkan di dalam kepengurusan PSIS.
“Saya tahu siapa yang menulis surat terbuka tersebut dan siapa yang ada ‘di belakang’ mereka,” kata Johar di Semarang, Selasa (8/1).
Karena itu, ia mengaku tak akan banyak mengomentari surat terbuka tersebut. Karena masih banyak hal yang dapat diurusi untuk mengembalikan kembali kejayaan sepakbola Kota Semarang.
Ia bahkan ‘menantang’ kalau memang komunitas tersebut peduli kepada prestasi dan perkembangan PSIS untuk melakukannya dengan cara- cara yang lebih elegan.
“Mari, kalau memang menginginkan PSIS maju dan berprestasi sama-sama mendukung tanpa harus mempersoalkan siapa kepengurusannya,” tegas Johar.