Selasa 08 Jan 2013 22:01 WIB

Ada Tim Baru Atasi Dualisme Sepak Bola, Kemenpora Gamang?

Pejabat sementara (Pjs) Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Agung Laksono.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pejabat sementara (Pjs) Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Agung Laksono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkesan tidak tegas dalam memutuskan siapa pengelola timnas sepak bola, meski seharusnya dikelola oleh PSSI sebagai federasi resmi.

Kegamangan itu terlihat setelah pihak Kemenpora membentuk tim baru yang berfungsi menentukan masa depan timnas hingga penyatuan dua kompetisi yang ada saat ini yaitu IPL dan ISL.

"Tim ini akan mulai berkerja besok, Rabu (9/1). Tim ini berbeda dengan Task Force," kata Pelaksana Tugasm, Menpora Agung Laksono, di Kemenpora Jakarta, Selasa (8/1) malam.

Menurut dia, tim yang baru dibentuk ini akan dipimpin oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dalam hal ini Haryo Yuniarto serta beranggotakan perwakilan dari IPL, ISL maupun pemerintah.

Perwakilan dari PSSI adalah Widjajanto, Sihar Sitorus dan Saleh Mukadar. Untuk perwakilan ISL adalah Joko Driyono sedangkan perwakilan pemerintah adalah Djoko Pekik Irianto serta Tunas Dwidharto.

"Timnas adalah embrio rekonsiliasi. Jadi harus diperkuat oleh pemain-pemain terbaik Indonesia yang ada saat ini," kata Agung menambahkan.

Pria yang menjabat sebagai Menko Kesra itu menambahkan pihaknya bersama dengan PSSI maupun pihak yang lagi berselisih telah bersepakat jika timnas yang akan turun di event internasional adalah satu.

Khusus untuk kompetisi, kata Agung, telah disepakati jika tahun ini semuanya berjalan sesuai dengan jadwal yang ada. Namun untuk musim kompetisi 2014 dua kompetisi yang ada harus melebur menjadi satu.

"Kompetisi ini harus berada dalam yuridiksi PSSI. Khusus untuk timnas harus dicarikan pola yang tepat. Makanya harus dikoordinasikan lebih jauh," katanya menegaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement