REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana menerapkan sistem financial fairplay pada kompetisi Liga Prima Indonesia musim ini. Batasan pengeluaran maksimal setiap klub dianggarkan mencapai Rp 12 miliar.
Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus mengatakan, dengan penerapan sistem ini diharapkan klub dapat membatasi pengeluaran sehingga kasus tunggakan gaji pemain tak lagi terulang. Selain itu, penerapan sistem ini juga berdasarkan standar kompetisi di liga profesional sesuai aturan FIFA.
"Dengan menegakkan financial fair play, klub akan lebih bijak dalam mengatur pengeluaran keuangan," kata Sihar, Kamis (10/1).
Sihar menjelaskan, presentase pengeluaran dari total Rp 12 miliar itu adalah 60 persen untuk pembayaran gaji pemain, dan 40 persen untuk operasional. "Jadi klub harus berpatokan pada peraturan ini," tegasnya.
Ditambahkan sihar, penetapan jumlah rp 12 miliar sudah berdasarkan survei PSSI dan operator kompetisi LPI (LPIS) dalam mencermati keuangan klub-klub Indonesia Premier League (IPL).
Hasilnya, jelas Sihar, klub-klub LPI ternyata rata-rata pengeluarannya memang berkisar di jumlah tersebut. "Angka ini sudah diperhitungkan dan akan segera kami sosialisasikan," ucapnya.